Surabaya (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo menghadiri Kongres Demokrat IV di Surabaya, Jawa Timur, kata Juru Bicara Partai Demokrat, Rohut Sitompul.

"Saya sudah ditelepon protokol, Pak Presiden akan transit dari Papua Nugini di Bandara Juanda Surabaya pukul 16.30 WIB, saya yang jemput beliau," kata Rohut Sitompul di Surabaya, Selasa.

Menurut dia, kehadiran Presiden sudah "fix" sesuai arahan protokoler kepresidenan dan akan hadir pada pembukaan kongres sekitar pukul 20.00 WIB.

"Pembukaan nanti dihadiri Presiden Jokowi, dan Pak SBY akan membacakan laporan pertangungjawaban kepada seluruh peserta kongres dan tamu undangan.

Mengenai kehadiran Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, kata Rohut, pihaknya melalui Sekertaris Jenderal Partai Demokrat Edhie Baskoro "Ibas" Yudhoyono telah melobi namun karena padatnya kegiatan maka didelegasikan.

"Pak Ibas bersama Pak Syarif Hasan sudah bertemu Bu Mega, karena padatnya persiapan hari Kesaktian Pancasila 1 Juni nanti maka Bu Mega akan diwakili oleh pengurus," katanya.

Mengenai isyarat aklamasi, kata Rohut membenarkan bahwa SBY nantinya akan dipilih secara aklamasi sesuai dengan dukungan arus bawah.

"Jelas akan aklamasi, kalau pun ada calon lain yang mengklaim mendapatkan dukungan itu tidak benar, dukungan dari mana? ini sudah lama direncanakan SBY kembali pimpin Demokrat," tegasnya.

Sebelumnya, Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Pramono Edhie Wibowo menyatakan Wakil Presiden HM Jusuf Kalla juga dijadwalkan menghadiri Kongres Demokrat ke IV di Surabaya.

"Biasanya kalau Presiden tidak bisa maka akan diwakilkan Wakilnya, katanya akan hadir tapi belum bisa dipastikan," ujar Edhie kepada wartawan di sela arena Kongres Demokrat di Surabaya, 11-13 Mei, itu.

Menurut dia, Jusuf kalla mengatakan beberapa hari yang lalu ingin hadir, namun pihaknya tidak mengetahui pasti, tetapi biasanya bila Presiden hadir maka wapres tidak hadir.

"Tapi kalau dua-duanya hadir masa mau ditolak, senang kami kalau dua-duanya hadir. Tapi kalau Pak Presiden Jokowi berhalangan pasti mengutus Wakilnya," ulasnya kepada wartawan.

Pewarta: Darwin Fatir
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015