Jakarta (ANTARA News) - Lembaga Kemanusiaan Nasional Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) cabang Aceh menginformasikan bahwa para pengungsi Rohingya yang tinggal sementara di Tempat Pelalangan Ikan (TPI) Aceh Utara pada saat ini membutuhkan tambahan sanitasi.

"Dengan jumlah pengungsi 581 orang, hanya ada sekitar empat unit fasilitas sanitasi," kata Kabid program PKPU Aceh, Apriadi dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Minggu.

Dia menambahkan, pada saat ini banyak dari pengungsi yang mengalami sakit diare sehingga tambahan fasilitas sanitasi sangat diperlukan.

"Hingga saat ini berdasarkan data yang kami himpun, ada enam orang yang dirujuk untuk dirawat di Rumah Sakit Cut Meutia Lhokseumawe," katanya.

Lembaganya, tambah dia, akan terus membantu para pengungsi dengan segala kebutuhan yang diperlukan dan akan mendirikan sebuah posko di lokasi pengungsian.

"PKPU juga akan terus berkoordinasi dengan pihak pihak terkait, soal pengungsi dan bantuan darurat," katanya.

Manajer Humas PKPU, Sukismo menambahkan, PKPU Cabang Aceh telah menyalurkan bantuan selimut, sarung, dan hygiene kit untuk pengungsi.

Bantuan didistribusikan kepada 581 orang yang sementara tinggal di Tempat Pendaratan Ikan Aceh Utara. Lembaga sosial itu menilai, bantuan berupa selimut, hygiene kit dan sarung juga paling dibutuhkan pada saat ini.

"PKPU juga menurunkan tim medis untuk membantu pengobatan para pengungsi yang sakit. Untuk anak-anak kita melakukan trauma healing agar mereka merasa bahagia dan melupakan segala peristiwa buruk yang pernah mereka alami," katanya.

Dia menambahkan, berdasarkan data yang dihimpun PKPU diketahui bahwa pengungsi di wilayah Aceh Utara sekitar 581 orang dengan rincian wanita 76 orang, laki-laki 462 orang anak-anak sebanyak 43 orang.

(W004)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015