Jakarta (ANTARA News) - Pesawat CN-235 dari TNI Angkatan Udara (AU) hingga Sabtu sore melakukan pencarian korban tenggelamnya Kapal Motor (KM) Senopati di sekitar perairan Pulau Mandalika, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Pesawat yang dipiloti Mayor (Pnb) Putu itu berada di atas lokasi tenggelamnya kapal itu sejak pukul 16.00 WIB, setelah berisitirahat di Pangkalan Udara (Lanud) Ngurah Rai, Bali, setibanya dari Pangkalan Udara Halim Perdanakusumah, Sabtu siang. "Hingga kini kami masih melakukan pencarian korban," kata Komandan Skuadron 2 Halim Perdanakusumah, Letnan Kolonel Tri Bowo kepada ANTARA News melalui sambungan telepon selulernya. Ia mengatakan, cuaca buruk dan tingginya gelombang di Laut Jawa sangat menyulitkan tim evakuasi untuk mencari dan menyelematkan korban tenggelam KM Senopati tersebut. "Kami akan terus melakukan pencarian sepanjang itu diperlukan, terutama untuk korban yang masih selamat," ujarnya. Untuk membantu penanganan korban tenggelam KM Senopati tersebut, Tentara Nasional Indonesia (TNI) mengerahkan tiga Kapal Perang (KRI), dan tiga pesawat terbang, CN-235, Fokker-27 dan C-130 Hercules. "Saat ini, selain CN-235, pesawat C-130 Hercules yang membawa perahu karet juga telah berangkat menuju Jawa Tengah," kata Tri. Ia mengatakan, pencarian melalui udara oleh CN-235 TNI AU itu masih difokuskan di sekitar lokasi tenggelamnya KM Senopati. "Kami masih fokus di sekitar lokasi bencana, belum mencapai wilayah Jawa Timur, seperti Bawean," katanya. Dalam kecelakaan itu ada 28 orang dari 542 penumpang dan 63 Anak Buah Kapal (ABK) dikabarkan selamat, serta ditemukan di Peraiaran Bawean, Jawa Timur. KM Senopati jurusan Kumai (Kalimantan Tengah) - Pelabuhan Tanjung Emas Semarang (Jawa Tengah) tenggelam di sekitar perairan Pulau Mandalika, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Sabtu dinihari sekira pukul 01.00 WIB. Angin kencang disertai ombak dengan ketinggian sekitar tiga hingga empat meter di perairan Laut Jawa juga menyebabkan sejumlah kapal terhempas. Selain KM Senopati dua kapal masing-masing KM Epoksi dan KM Puspa Indah juga dikabarkan hilang sejak Jumat (28/12). (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006