Damaskus (ANTARA News) - Koalisi kelompok fanatik sepenuhnya merebut Kota Kecil Ariha di Provinsi Idlib, bagian barat-laut Suriah, pada Kamis (28/5), kekalahan terakhir bagi tentara Suriah di provinsi tersebut, kata satu kelompok pemantau.

Kelompok yang menamakan diri Tentara Al-Fath, koalisi beberapa kelompok garis keras terutama Front An-Nusra --yang memiliki hubungan dengan Al-Qaida, menyerbu Kota Kecil Ariha, salah satu sisa kota kecil yang berada di tangan militer Suriah di Idlib. Ibu kota provinsi itu dan sebagian besar kota kecilnya jatuh ke tangan kelompok yang berafiliasi pada Al-Qaida selama dua bulan belakangan.

Kejatuhan Ariha terjadi setelah pertempuran dan pemboman antara militer Suriah dan gerilyawan fanatik, kata Observatorium Suriah bagi Hak Asasi Manusia, sebagaimana diberitakan Xinhua, Jumat siang.

Kelompok pengamat yang berpusat di London itu menyatakan puluhan kendaraan militer ditarik dari kota kecil tersebut ke arah daerah Arom Al-Jous dan Mhambel antara Ariha dan Kota Jisr Ash-Shughour, yang menjadi kota terakhir yang jatuh pada April.

Serangan itu menunjukkan tekad gerilyawan untuk memperluas kekuasaan atas seluruh Provinsi Idlib, setelah kelompok Negara Islam merebut Kota Ar-Raqqa di bagian utara negeri tersebut.

Sementara itu, kantor berita resmi Suriah, SANA, menyatakan pasukan militer terlibat pertempuran sengit melawan kelompok gerilyawan di sekitar daerah Gunung Al-Arbaeen di Idlib Barat, dan menewaskan banyak gerilyawan.

Namun media resmi Suriah tersebut belum memberi perincian mengenai situasi di Ariha.

(Uu.C003)

Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015