Makassar (ANTARA News) - Pangkalan TNI AU (Lanud) Hasanuddin Makassar akan memberangkatkan satu Batalyon Paskas TNI AU, sebuah pesawat Boeing 737 dan dua buah helikopter untuk mencari keberadaan pesawat Boeing 737-400 Adam Air yang hilang saat nmelintas di wilayah Udara Sulawesi Selatan, Senin siang. Dan Lanud Hasanuddin Marsekal Pertama Eddy Suyanto kepada pers di Lanud Hasanuddin, Makassar, Senin malam mengemukakan, pasukan dan pesawat tersebut baru akan dikerahkan Selasa pagi. Batalyon Paskas TNI AU itu masih akan diperkuat lagi oleh personil TNI AD, Marinir dan kepolisian serta Basarnas. Basarnas sendiri telah menyiagakan dua buah helikopter untuk melakukan pencarian dan evakuasi. Menurut Eddy Suyanto, pada pukul 06.00 Selasa pagi, Lanud akan menerbangkan sebuah pesawat Boeing 737-300 untuk melakukan pengintaian dari ucara dan akan disusul dengan dua buah helikopter TNI AU dan dua buah helikopter Basarnas. Ia juga menegaskan bahwa sampai saat ini, keberadaan pesawat nahas yang membawa 96 penumpang dan awak pesawat itu belum diketahui pasti. Ia hanya menyebutkan bahwa kontak terakhir dengan menara control di Makassar terjadi pada pukul 17.16 wita dengan dua perkiraan posisi yakni pada 100 nautical mile radial 330 dari Majene, Sulawesi Barat yakni di selat Makasasr dan 125 Nautical mile radial 012 dari Rantepao, di atas gunung dengan ketinggian 6.286 meter dari atas permukaan laut. Saat ini, personil TNI AD dan kepolisian di Polres-polres di sekitar daerah yang diduga menjadi lokasi kecelakaan pesawat tersebut telah dikerahkan untuk melakukan pencarian. Sementara itu, dari Mamuju, Sulawesi Barat, ANTARA News melaporkan, Polres Mamuju, Polres Polewali Mandar dan Polres Mamasa telah mengerahkan aparat yang bertugas di seluruh Polsek di untuk melacak keberadaan pesawat Adam Air yang diduga hilang di wilayah Sulbar. ANTARA News di Mamuju yang menghubungi ketiga Polres di Sulbar itu, Senin malam menyebutkan, aparat kepolisian yang bertugas di masing-masing Polsek kini sedang melakukan pencarian informasi mengenai keberadaan pesawat itu. Wakapolres Mamuju, Kompol Sukron mengatakan, pihaknya telah mengerahkan seluruh aparat Polsek yang tersebar di 15 kecamatan di Mamuju untuk mencari informasi mengenai hilangnya pesawat Boeing 737-400 dengan nomor nomor lambung PK-KKW itu. "Kami mengerakan petugas Polsek untuk menyisir informasi itu di wilayah pesisir dan sekitar hutan yang ada di Mamuju. Sampai saat ini, laporan dari 13 Polsek minus Polsek Kalumpang dan Bonaho, belum ada tanda-tanda mengenai adanya pesawat komersial itu," ujarnya. Polsek Kecamatan Kalumpang dan Bonehau sampai saat ini belum ada laporannya karena terhambat jaringan komunikasi. Kedua wilayah ini berbatasan langsung dengan Kabupaten Tanah Toraja, Sulsel yang diduga pesawat saat itu berada di atas wilayah tersebut saat hilang kontak dengan menara pengawas Bandara Hasanuddin Makassar. Kegiatan pencarian mengenai hilangnya pesawat Adam Air itu juga dilakukan oleh aparat seluruh Polsek di wilayah Polsek Kabupaten Mamasa. Wilayah kabupaten ini juga berbatasan langsung dengan kabupaten Mamuju dan Tanah Toraja. Kasat Intel Polres Mamasa, AKP Yustinus, mengatakan, hasil sementara pelacakan informasi tentang kemungkinan keberadaan pesawat Adam Air di wilayahnya sampai saat ini belum ada tanda-tanda mengenai hal itu. "Kami terus menindaklanjuti perkembangan informasi itu sampai ada kejelasan mengenai peristiwa hilangnya pesawat tersebut," ujarnya. Hal yang sama juga dilakukan aparat Polres Polewali Mandar. Wilayah kabupaten ini juga merupakan daerah lintasan penerbangan di wilayah Sulawesi. Petugas Samapta Polres Polewali Mandar, Briptu Ridwan mengatakan, aparat Polres Polewali Mandar kini sendang melacak keberadaan pesawat Adam Air itu di wilayahnya. Secara terpisah, Kepala Bandara Tampa Padang Mamuju, Wahyu juga mengatakan, sampai sejauh ini belum ada tanda-tanda kemungkinan adanya pesawat Adam Air mendarat darurat atau jatuh di wilayah Sulbar.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007