Sana`a (ANTARA News) - Di antara tempat-tempat dan hari yang dikabulkan doa selama melaksanakan ibadah haji adalah di padang Arafah pada hari wukuf seperti yang disabdakan Rasulullah SAW. Dalam filosofi doa menurut Islam bahwa ada kalanya doa dikabulkan secara langsung, sebagian lagi ditunda untuk hikmah tertentu yang hanya diketahui oleh Yang Maha Tahu, ada kalanya juga permohonan dalam doa diganti Allah dengan yang lebih baik bagi al-da`i (pemohon). Bagi Tahir Shamago, jemaah haji asal Nigeria, Afrika, doa tulus yang dipanjatkan di padang Arafah dibarengi "hujan" air mata yang membasahi pipi bahkan kain ihramnya untuk bertemu keluarga yang telah 30 tahun pisah tanpa kabar, terkabul saat berada di Mina. Menurut laporan harian Okaz Saudi, Selasa (2/1), Shamago yang namanya masuk dalam daftar haji Nigeria tahun ini, memenuhi kopernya selain dengan barang keperluan juga dengan puluhan surat dari keluarga yang telah lama pisah tanpa jelas keberadaannya. Ia membawa surat-surat tersebut untuk menemukan keluarganya di Tanah Suci tanpa didasari informasi sebelumnya. Shamago hanya membawa firasat bahwa ia berharap dapat bertemu mereka saat menunaikan haji. Begitu ia menginjakkan kakinya di Saudi, tak henti-hentinya "komat-kamit" memanjatkan doa yang puncaknya dilakukan saat melaksanakan wukuf di Arafah yang jatuh pada Jum`at (30/12) lalu. Pada hari kedua Tasyriq (12 Zulhijjah), saat melaksanakan lempar jumrah, ia secara tidak sengaja bertemu dengan sejumlah warga Nigeria yang mukim di negeri tempat dua tanah suci umat Islam itu. Namun Shamago belum puas dengan pertemuan itu karena belum menemukan keluarganya. Pada saat termenung di Mina itulah, ia tiba-tiba menemukan salah seorang di antara keluarganya yang telah 30 tahun berpisah. Bagaikan cerita film, ia pun melepaskan kerinduan dengan penuh haru dibarengi hujan air mata dari kedua belah pihak. Keyakinan Shamago bahwa doanya akan terkabul akhirnya terbukti saat berada di Mina. Keluarga Shamago berangkat menuju Tanah Suci untuk menunaikan haji sejak 30 tahun yang lalu dan tidak pernah kembali ke negeri asalnya. Kabar keberadaan mereka di Saudi pun tidak pernah diterimanya hingga bertemu pada musim haji tahun ini di Mina. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007