PBB (ANTARA News) - Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), Selasa, mengumumkan bahwa pembicaraan damai antara pemberontak Yaman dan pemerintah akan dimulai di Jenewa pada 14 Juni.

Pembicaraan itu mulanya dijadwalkan 28 Mei tapi ditunda setelah pemerintah menuntut pemberontak Syiah Huthi untuk terlebih dahulu menarik diri dari wilayah yang dikuasainya.

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa Ban Ki-moon "menegaskan kembali seruan mendesaknya pada semua pihak di Yaman untuk terlibat dalam konsultasi tersebut dengan itikad baik dan tanpa pra-syarat untuk kepentingan semua orang Yaman," kata sebuah pernyataan dari juru bicaranya.

Yaman telah tenggelam dalam kekacauan sejak Huthi yang didukung Iran merebut ibukota Sanaa pada September dan bergerak maju di kota selatan Aden, memaksa Presiden Abedrabbo Mansour Hadi melarikan diri ke pengasingan di Arab Saudi.

Koalisi yang dipimpin Arab Saudi telah melakukan serangan udara di Yaman sejak 26 Maret untuk mendorong kembali kelompok Huthi dan mengembalikan otoritas Hadi. Lebih dari 2.000 orang telah tewas sejak kampanye udara dimulai.

Dalam mengumumkan pembicaraan itu, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa Ban Ki moon juga mengulangi seruannya untuk memperbarui jeda kemanusiaan dalam pertempuran itu berikut gencatan senjata bulan lalu.

"Bantuan tersebut merupakan hal yang sangat penting dan mendesak karena penderitaan penduduk Yaman, sebagai akibat dari konflik yang terus meningkat secara dramatis," kata sekretaris jenderal tersebut seperti dikutip AFP.

Pembicaraan yang ditengahi oleh utusan Perserikatan Bangsa Bangsa Ismail Ould Cheikh Ahmed akan bertujuan untuk mengamankan gencatan senjata, menyetujui rencana penarikan untuk Huthi dan meningkatkan pengiriman bantuan kemanusiaan.

Dewan Keamanan pekan ini mendengar laporan dari Kepala bantuan Perserikatan Bangsa Bangsa baru Stephen OBrien, yang menggambarkan krisis kemanusiaan Yaman sebagai "bencana," dengan 20 juta warga sipil yang membutuhkan bantuan - 80 persen dari populasi.

Kelompok Huthi menembakkan rudal di wilayah Arab Saudi pada Sabtu, sehari setelah pemberontak sekutu mereka menewaskan empat tentara Arab Saudi dalam serangan lintas-perbatasan.

(Uu.G003)

Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015