Jakarta (ANTARA News) - Markas Besar TNI mengharapkan Badan Intelijen Negara di bawah kepemimpinan Letnan Jenderal TNI (Purnawirawan) Sutiyoso mampu bekerja dengan baik sesuai dengan tugas dan fungsinya serta mampu menangkal segala ancaman yang masuk.

"Pilihan Presiden Joko Widodo pasti mumpuni," kata Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayor Jenderal TNI M Fuad Basya, ketika dikonfirmasi, di Jakarta, Rabu.

Ia menilai, Sutoyoso --ketua umum PKPI-- itu mumpuni menjabat sebagai kepala BIN, terlebih saat menjadi prajurit TNI memiliki prestasi yang cukup baik. Sutiyoso yang berusia 70 tahun menggantikan Letnan Jenderal TNI Marciano Norman.

Kemarin (9/6), Jokowi menyurati DPR soal penunjukan Kepala Staf TNI AD, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, menggantikan Jenderal TNI Moeldoko, sebagai panglima TNI. Nurmantyo selanjutnya masih diuji kelayakan. 

Pada masa kepemimpinan Sutiyoso saat menjadi panglima Kodam Jaya, terjadi penyerbuan fisik Kantor DPP PDI yang dipimpin Megawati Soekarnoputri, pada 27 Juli 1997. Selepas itulah PDI yang dipimpin Megawati berubah nama menjadi PDI Perjuangan. 

Pengamat intelijen dan militer, Susaningtyas Kertopati, mengharapkan penunjukan Sutiyoso itu tidak merugikan sistem peringatan dini intelijen nasional yang telah dibangun selama ini.

"Sutiyoso sendiri sudah lama tak berada dalam sistem. Semoga saja dirinya masih memiliki kepekaan seorang perwira intelijen," kata Susaningtyas.

Menurut dia, intelijen adalah mata telinga presiden, sehingga dibutuhkan sosok yang seirama. 

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015