Banten (ANTARA News) - Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) milik PT Lestari Banten Energi dapat dirampungkan pada akhir 2016, lebih cepat dari perkiraan awal yaitu 2017, kata Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani.

"Proyek ini rencananya selesai pada semester satu 2017, tapi karena kita tahu bahwa Indonesia perlu listrik segera, kita tantang akhir 2016, November atau Desember sudah bisa jalan," papar Franky di PT Lestari Banten Energi, Banten, Jumat.

Percepatan pembangunan PLTU diharap dapat segera mewujudkan target pemerintah membangun 35.000 MW pembangkit tenaga listrik di Indonesia hingga 2019.

"Kami lebih optimis untuk memastikan bahwa (target) 35000 megawatt bisa terjadi," ujar dia.

 Franky mengatakan BKPM berkomitmen mendukung agar PLTU selesai dibangun lebih cepat.

"Komitmen BKPM memberikan dukungan fasilitas yang terkait dengan semua proses yang mempercepat itu," imbuh Franky.

Menurut hasil tinjauannya di PT. Lestari Banten Energy, dia optimistis proyek-proyek lain pun dapat rampung lebih cepat dari target bila didukung pihak-pihak terkait, seperti pemerintah daerah atau pemerintah provinsi.

PT. Lestari Banten Energi berencana mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dengan kapasitas 1 x 660 Mega Watt. Rencana realisasi senilai 1 miliar dolar AS itu berada dalam tahap pembangunan yang telah mencapai 40 persen dari rencana investasi awal.

Proyek PLTU ini merupakan proyek pembangkit pertama yang dibangun oleh pihak swasta tanpa jaminan dari Pemerintah Republik Indonesia (Government Guarantee). Proyek ini diharapkan mendukung  pasokan listrik pada sistem Jawa - Bali dan membantu PLN dalam menekan penggunaan BBM untuk pembangkit listrik. 

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015