Kesehatan harus dijaga dimulai dari yang paling penting yaitu sanitasi layak dan bersih
 Sidikalang, Sumatera Utara (ANTARA News) - Menteri Kesehatan (Menkes) Nila F Moeloek mensosialisasikan tentang program pentingnya menjaga kesehatan sanitasi dan penggunaan jamban yang layak kepada masyarakat daerah dan pelosok.

"Kesehatan harus dijaga dimulai dari yang paling penting yaitu sanitasi layak dan bersih," kata Nila F Moeloek ketika sosialisasi program "Dilarang Buang Air Besar (BAB) Sembarang Tempat di Sidikalang, Sumatera Utara, Sabtu.

Dalam kunjungan ke salah satu SD Negeri di Sidikalang, ia menjelaskan buang air besar sembarangan akan menimbulkan penyakit berbahaya seperti kolera.

Jika semua masyarakat bisa mempunyai sanitasi yang layak, maka kebersihan dan pencemaran lingkungan akan bisa dihindari.

"Selain olahraga dan makanan bergizi, sanitasi menjadi faktor paling penting untuk menjaga kesehatan keluarga," katanya.

Selain itu, ia juga mengajarkan bagaimana cara mencuci tangan yang bersih menggunakan sabun.

"Hayo, bagaimana cara cuci yang baik?Coba kasih tahu ibu?," tuturnya sembari mengambil air dan sabun yang sudah dibawa salah satu murid SD, kemudian mengajari cara yang benar.

Ketika berpidato di SD Negeri 030382 Silumboyah, Kecamatan Siempat Nempu Hulu, Sumatera Utara, Nila mengatakan bahwa seluruh kawasan Indonesia harus memiliki saluran sanitasi buang air besar yang berstandar sehat.

"Tidak peduli pelosok, harus memiliki jamban yang bagus, ini harap menjadi perhatian pada pemerintah daerah terkait," tuturnya.

Menurut pengamatan Antara, penduduk Sidikalang memiliki lingkungan yang berjauhan antara satu dengan yang lain.

Rumah sebagian besar dibuat dengan jenis semi-permanen atau hanya pondasi yang beton dengan sisa tembok dan yang lain dari kayu.

Rata-rata belum memiliki sanitasi yang baik, masih menggunakan jamban terbuka, atau sering buang hajat sembarang tempat.

Ia berharap melalui sosialisasi ini bisa merubah sikap dan kebiasaan bagi masyarakat sekitar, sehingga tercipta gaya hidup yang bersih.

Pewarta: Afut Syafril
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015