Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah selaku kuasa pemegang saham PT Telkom Tbk akan mengagendakan pergantian direksi dan komisaris pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Telkom yang dijadwalkan pada 26 Januari 2007. "Kalau saya tidak salah opsi perubahan susunan direksi dan komisaris itu ada," kata Menneg BUMN Sugiharto, usai Paparan Kinerja Kementerian BUMN Tahun 2006, di Jakarta, Rabu. Hal itu diungkapkannya, menanggapi pertanyaan kemungkinan pergantian susunan direksi di perusahaan tersebut. Meski demikian, menurut Sugiharto, dirinya tidak ingin berspekulasi karena belum menjadi keputusan pemegang saham. "Ini kan perusahaan publik, nanti menimbulkan spekulasi dan akan berpengaruh pada investor. Selain itu juga akan menyalahi UU Pasar Modal," ujar Sugiharto. Sebelumnya, seperti diberitakan di berbagai media massa terjadi disharmonisasi antara direksi dan komisaris di perusahaan telekomunikasi "plat merah" itu. Menurut Sugiharto, Telkom adalah perusahaan publik, jadi masalah pergantian kepemimpinan biasanya dikaitkan dengan kinerja direksi. "Tentu juga ada orang bisa berubah karena performanya tidak baik. Mungkin juga karena mengundurkan diri atau mungkin juga berhalangan tetap atau meninggal dunia atau ada kasus KKN misalnya," ujar Sugiharto. Sejauh ini diutarakannya, Kementerian BUMN masih belum memutuskan pergantian, tapi pada intinya kita lagi sedang berusaha secara keras bagaimana optimalisasi sinergi para direksi itu bisa dibangun di atas landasan kekompakan tim. "Secara korporat sebenarnya kinerja Telkom berada di track yang baik secara konsolidasi, walaupun di dalam upaya untuk mengoptimalisasi governance practises itu mungkin ada masalah hukum yang berlebihan sehingga business processnya melambat," ujar Sugiharto. Dari sisi kinerja keuangan PT Telkom tidak bermasalah, bahkan secara konsolidasi memiliki kontribusi besar terhadap pemerintah dalam bentuk setoran pajak, dividen. Nilai perusahaan juga terus meningkat, tercermin dari kapitalisasi pasarnya yang kini mencapai Rp203,62 triliun, atau 17,59 persen dari total kapitalisasi pasar Bursa Efek Jakarta.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007