"Saya sampaikan simpati kepada Mas Lucky. Sayang kok gak cerita, disimpan sendiri padahal sudah lama terjadi," kata Totok di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis.
Ia berharap, kasus itu diungkap karena merupakan pelanggaran pidana.
"Silahkan terus diproses dan kita back up karena ini adalah pidana," ujar anggota Badan Legislatif DPR RI itu.
Ia menegaskan, pelaku pemerasan terhadap anggota Komisi VII DPR RI itu bukan kader atau simpatisan PAN.
"Saya lihat pemerasan terhadap Lucky Hakim ini sebenarnya tidak ada hubungannya dengan kader PAN. Kalau kader atau simpatisan PAN, jelas ada pengkaderan. Saya pastikan, ini adalah oknum yang memanfaatkan PAN," tegasnya.
Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015
