Bandung (ANTARA News) - Selain menyimpan banyak sejarah, Masjid Besar Kecamatan Sukajadi atau Masjid Cipaganti Bandung yang dibangun oleh arsitektur Belanda, Kamal Wolf Schoemaker pada tahun 1933, juga menyimpan cerita lain yakni Uju Dimyati (75) yang hampir 50 tahun menjadi muadzin (tukang adzan) di masjid tersebut.

"Sekitar tahun 1965, Pak Sujai (Muazin dan Marbut Masjid Cipaganti saat itu) meninggal dunia dan waktu itu Penghulu Bandung menunjuk saya untuk menggantikan posisi Pak Sujai kemudian saya terima tawaran itu," kata Uju Dimyati, di Masjid Cipaganti Bandung, Senin.

Selama hampir setengah abad menjadi seorang muadzin di salah satu masjid tua yang ada di Kota Bandung tersebut, telah banyak suka dan duka yang dirasakan oleh kakek delapan orang cucu ini.

"Kalau sukanya banyak kang, mungkin karena dari kecil bapak suka adzan jadi menikmati sekali profesi ini. Tapi kalau untuk dukanya ada juga tapi bapak enggan menceritakannya kepada orang lain," ujar Uju.

Selama Bulan Suci Ramadhan 2015, tugas Uju sebagai muadzin sekaligus marbut di Masjid Cipaganti Bandung dimulai sejak pukul 03.00 dini hari.

"Kalau untuk bulan puasa jam 3 subuh bapak sudah datang ke masjid menyiapkan segala hal untuk shalat subuh dan sahur di sini. Biasanya kalau lagi bulan puasa tugas bapak di sini selesai antara jam 8 atau 9 malam," ujar dia.

Ia menuturkan, tugasnya sebagai muadzin di masjid yang terletak di Jalan Cipaganti Nomor 85 Kota Bandung ini akan terhenti jika sedang sakit.

"Malah kalau bapak lagi sakit atau tugas ke luar, sebagian jamaah di sini tahu kalau yang adzan di masjid bukan bapak," kata dia.

Walaupun tidak mendapatkan penghasilan yang besar sebagai muadzin di masjid tersebut, Uju mengaku tetap bahagia dan selalu bersyukur dengan segala yang ia dapatkan dari profesinya tersebut.

"Kalau masalah gaji mah jangan diomongin kang. Tapi alhamdulilah, kita harus tetap mensyukuri setiap pemberian Allah SWT sekecil apapun itu agar menjadi barokah bagi saya dan keluarga saya. Kadang rezeki itu datangnya dari mana saja, seperti dari jamaah yang datang ke masjid ini," kata dia.

Ia menambahkan, kegiatannya yang bertambah selama bulan puasa di masjid selalu mensyukuri hal tersebut sebagai berkah yang diberikan Allah SWT.

"Alhamdulilah kegiatan di masjid ini selama bulan puasa banyak mulai dari tausiah sebelum tarawih, sesudah shalat subuh, bazar Ramadhan hingga tajil gratis sebanyak 300 bungkus per hari," kata dia.

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015