Jakarta (ANTARA News) - Ma`ruf Amin, Ketua Dewan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), yang juga menjadi anggota Amirul Hajj menyerahkan dan mempercayakan kasus kelalaian katering bagi jemaah haji kepada pemerintah. "Pemerintah sudah membuat tim investigasi, kami serahkan sepenuhnya kepada pemerintah. Yang jelas, semua pihak yang terlibat bertanggungjawab. Kesalahannya adalah yang menangani katering tidak bekerja sesuai kontrak," katanya kepada ANTARA News di Jakarta, Sabtu. Dia mengemukakan, tidak akan menghalangi niat jemaah haji yang ingin menuntut pemerintah. "Itu terserah mereka, masing-masing mempunyai hak. Kami hanya membuat laporan dari awal perjalanan kami hingga akhir yang dapat dijadikan pertimbangan di masa mendatang," katanya. Dia mengatakan, pemberitaan yang mengatakan jemaah kelaparan tidak sepenuhnya benar, karena musibah yang terjadi akibat desentralisasi dan distribusi makanan yang tidak lancar. Untuk itu, dia mengatakan, setelah keterlambatan katering, mereka melakukan langkah-langkah untuk mengatasi hal tersebut, yaitu dengan membongkar perbekalan yang berisi 2.000 mie instan, membeli kurma, dan meminta Pemerintah Arab Saudi menyediakan makanan, serta mendapatkan bantuan dari para dermawan. "Kami melakukan lima hal untuk mengatasi kondisi tersebut dengan mengalihkan katering dari Anna dan kembali ke Muassasah dengan memasukkan katering lain untuk menyisipi kekurangan melalui Almunif. Kemudian, mengembalikan dana sebanyak 300 Real," ujarnya. Ia mengimbau, agar jemaah haji untuk tetap bersabar, karena dugaan yang dikhawatirkan akan jatuh korban akibat keterlambatan katering tidak benar, dan justru semangat jemaah haji untuk beribadah semakin tinggi. "Saya bertemu dengan jemaah haji asal Magelang yang berusia 80 tahun yang masih bersemangat," katanya. Dia mengemukakan, efisiensi yang dilakukan pemerintah mengalihkan katering kepada Anna ditinjau kembali, karena efisiensi tidak boleh menimbulan korban. Ma`ruf Amin beserta rombongan jemaah haji asal DKI Jakarta yang tergabung di kelompok terbang (kloter) satu debarkasi Jakarta tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada Sabtu (6/1) pukul 17.10 WIB menggunakan pesawat Garuda Indonesia. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007