Jakarta (ANTARA News) - Menteri Agama (Menag), Maftuh Basyuni, batal menyambut kedatangan jamaah haji Indonesia Kelompok Terbang (Kloter) I debarkasi Jakarta, Sabtu, dan diwakilkan Kepala Kanwil Agama DKI Jakarta, Ahmad Fauzan Harun. Menurut Salah seorang pejabat Departemen Agama (Depag), Afrizal Zein, Maftuh Basyuni tidak dapat hadir, karena harus mengikuti acara lainnya. "Beliau ada keperluan lain, sehingga digantikan oleh Kepala Kanwil Agama DKI Jakarta, Ahmad Fauzan Harun," katanya. Pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA-7501 yang membawa 455 jemaah haji Kloter I baru tiba di bandara Soekarno Hatta, Jakarta, Sabtu pukul 17.10 atau terlambat sekitar enam jam dari rencana awal (11.00 WIB). Kelambatan tersebut, kata Afrizal, karena adanya kepadatan jemaah di pintu bandara King Abdul Aziz, Jeddah, Arab Saudi. Untuk itu, Ketua Dewan Fatwa MUI, Ma`ruf Amin, yang juga sebagai "naib Amirul Haj" yang turut serta dalam rombongan telah meminta kepada Pemerintah Arab Saudi untuk menambah pintu Bandara King Abdful Aziz, serta memperluas bandara. "Jemaah telah bersiap sejak siang untuk pemberangakatan pukul 19.15 Waktu Arab Saudi (WAS) pada Jumat, tetapi tertunda hingga pukul 02.00 WAS Sabtu. Sedangkan, pintu yang tersedia hanya satu," katanya. Ia juga mengatakan, kondisi jemaah haji saat terjadi musibah kelambatan katering yang diberitakan mengakibatkan jemaah menjadi kelaparan tidak sepenuhnya benar. "Ini musibah, karena pengalihan katering yang biasa dipegang oleh Muassasah menjadi ditangani katering Anna, dan terjadi pelanggaran tanggung jawab," katanya. Menurut dia, selama ini katering jemaah haji selalu dipegang oleh Muassasah yang juga menguasai maktab, sehingga sebaiknya tahun depan katering untuk jemaah haji dikembalikan kepada Muassasah. "Memang tahun lalu ada keluhan makanan yang disajikan hanya buncis, sehingga dijuluki haji buncis, tetapi masalah memasak bukanlah sesuatu yang mudah, karena dilakukan di maktab, sedangkan maktab dikuasai oleh Muassasah, maka sebaiknya dikaji kembali untuk menggunakan Muassasah dengan negosiasi harga dan kualitas makanan," katanya. Efisiensi yang dilakukan pemerintah dengan mengganti katering, kata Ma`ruf adalah tindakan yang kurang diperhitungkan. "Sementara ini, Muassasah masih menjadi pilihan, karena kalau memasak di luar maktab, maka ada risiko distribusi. Efisiensi yang dilakukan tidak boleh mengorbankan jemaah haji, dan ini harus dikaji lagi jadi untuk melakukan tindakan butuh penelitian dan pengkajian, sehingga tidak menimbulkan akibat yang fatal," katanya. Secara keseluruhan, kata Ma`ruf, pelaksanaan haji tahun ini baik, hanya saja karena masalah keterlambatan katering ini citra pemerintah menjadi buruk. "Secara keseluruhan baik, dan kami sebagai `Amirul Haj` bertugas melaporkan apa yang terjadi atau kondisi dari berangkat ke Jeddah hingga meninggalkan Jeddah untuk menjadi masukan bagi pemerintah," katanya. Ia juga mengatakan, menyerahkan sepenuhnya keputusan Presiden tentang pengusutan kasus katering tersebut. "Kan sudah ada tim investigasi, kita tunggu hasilnya. Tentang opsi menurunkan Menteri Agama adalah keputusan Presiden, dan jamaah haji memiliki hak untuk menuntut," kata Ma`ruf. Sementara itu, jemaah haji asal Jawa Barat debarkasi Jakarta telah tiba pada pukul 14.55 WIB menggunakan pesawat Saudi Arabia Airlines. Tampak keluarga jemaah telah menunggu di luar pagar terminal haji menunggu kedatangan para jemaah sejak pagi. Sambutan meriah dan tangis haru pun mewarnai kepulangan jemaah haji itu. Menurut petugas keamanan bandara, Sugeng Haryadi, keadaan bandara selama kedatangan jemaah haji tetap aman dan belum ada laporan atau keluhan kehilangan bagasi oleh jemaah haji. "Sampai saat ini kondisi masih aman dan belum ada laporan. Jemaah haji juga membawa barang sesuai dengan peraturan yaitu satu troli saja," katanya. Meski jemaah haji asal Jawa Barat ini sempat berebut saat mengambil bagasi mereka, namun kondisi tetap aman. Sampai sekitar pukul 19.00 WIB seluruh penerbangan kedatangan jemaah haji telah mendarat meski mengalami keterlambatan seperti kloter 2 (nomor penerbangan SV-5018) dan 3 (nomor penerbangan SV-5020) yang direncanakan mendarat pada pukul 16.55 WIB dan 17.25 WIB. (*)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007