Makassar (ANTARA News) - Renovasi makam Pangeran Diponegoro yang berlokasi di Jalan Diponegoro, Makassar, Sulsel, membutuhkan dana sedikitnya Rp16 miliar. hal tersebut diungkapkan Walikota Makassar, Ilham Arief Sirajuddin, Minggu, memgenai upaya Pemkot Makassar melestarikan tempat-tempat bersejarah dan bernilai budaya, khususnya makam raja-raja dan pejuang. "Untuk perbaikan makam Pangeran Diponegoro, pemerintah Jawa Tengah telah memberikan bantuan sebesar Rp1 miliar kepada Pemkot Makassar," katanya. Menurut dia, pemugaran Makam Diponegoro akan melibatkan empat daerah, yakni Pemkot Makassar, Provinsi Sulsel, Provinsi Jateng dan Pemkot Semarang. Pemkot Makassar akan mengusulkan kepada semua daerah itu agar mengalokasikan anggaran renaovasi dalam APBD Pokok 2007 agar dana sebesar Rp16 miliar itu dapat terkumpul tahun ini. Namun untuk memperluas area Makam Diponegoro untuk kemudian dijadikan kawasan religius, Ilham mengatakan dibutuhkan dana sebanyak Rp68 miliar. "Dana itu sudah termasuk pembebasan lahan di sekitar Makam Diponegoro," katanya, seraya menambahkan dengan merenovasi sekaligus menjadikan kawasan religius, makam ini diharapkan dapat menjadi objek wisata yang lebih menarik baik bagi turis mancanegara maupun turis lokal. Berkaitan dengan hal tersebut, lanjutnya, pihaknya akan meminta bantuan dana dari Pemprov Sulsel yang akan dialokasikan melalui APBD pokok 2007. Sementara untuk renovasi tahap perdana, saat ini sudah mulai dilakukkan dengan menggunakan dana yang ada, termasuk dana dari Pemerintah Jateng sebanyak Rp1 miliar. Sedangkan renovasi makam raja-raja Tallo, ungkap Ilham, Pemkot Makassar juga akan mengusulkan pendanaannya melalui APBD 2007, begitu pula rencana renovasi tempat kelahiran Syekh Jusuf, tokoh agama dan pejuang Sulsel yang berlokasi di Kecamatan Biringkanaya, Makassar. "Untuk renovasi tempat kelahiran Syekh Jusuf akan dialokasikan dana sebanyak Rp1 miliar," ujarnya, sambil menambahkan semua itu merupakan bentuk kepedulian Pemkot Makassar terhadap cagar budaya dan peninggalan bersejarah. (*)

Copyright © ANTARA 2007