Palu (ANTARA News) - Sebuah kapal ikan yang berangkat dari Tataba, ibukota Kecamatan Buko, di Pulau Peleng, Kabupaten Banggai Kepulauan menuju Luwuk, Sabtu tengah malam atau Minggu dini hari, tenggelam saat menyeberangi Selat Peleng. Belum ada khabar mengenai keberadaan kapal naas ini, namun dilaporkan belasan anak sekolah yang hendak ke Luwuk, termasuk anak kapalnya hingga Minggu siang belum diketemukan dan masih dalam pencarian petugas gabungan setempat. Informasi diperoleh ANTARA dari ORARI lokal Luwuk, Ahad, menyebutkan saat berlayar meninggalkan Pelabuhan Tataba Minggu malam, kapal ikan yang belum diketahui namanya serta kapasitas muatannya itu juga mengangkut sejumlah anak sekolah yang baru saja berlibur di kampung halamannya. "Berdasarkan laporan sebuah Handy-Talky yang kami tangkap, selain memuat ikan segar, kapal ini juga mengangkut banyak anak sekolah termasuk ABK. Tapi, kepastian jumlah penumpang dan ABK kapal naas ini masih simpang siur," kata Ahmad Sinukun, pengurus ORARI Lokal Luwuk. Dikonfirmasi terpisah, pihak Kantor Pelabuhan Luwuk membenarkan adanya kapal ikan yang tenggelam di Selat Peleng. "Belum ada laporan rinci yang kami peroleh soal identitas kapal beserta penumpang dan ABK-nya, namun musibah diperkirakan terjadi pada Sabtu tengah malam atau Ahad dini hari," kata Budiman, petugas siaga di Kantor Pelabuhan Luwuk. Ia juga mengatakan sebuah kapal patroli milik Pos Patroli Keamanan Laut (Patkamla) TNI-AL Luwuk dibantu beberapa motor pelayaran rakyat sejak Ahad pagi sudah melakukan pencarian para korban di lokasi kejadian (antara 8-10 mil arah selatan Pelabuhan Luwuk), namun hingga siang ini belum juga membuahkan hasil. "Hingga saat ini belum ada laporan dikirimkan ke darat soal perkembangan upaya pencarian para korban di lapangan," kata dia. Beberapa kapal yang melakukan pencarian pun bahkan sudah kembali ke Palabuhan Luwuk guna mengisi bahan bakar, namun kapal milik Patkamla TNI-AL pada siang ini sudah kembali melakukan pencarian susulan. Ketika ditanyakan mengenai penyebab musibah tenggelamnya kapal ikan ini, Budiman mengatakan belum mengetahui. Namun ia memperkirakan kemungkinan disebabkan oleh hempasan gelombang besar, menyusul cuaca buruk dalam kurun dua pekan terakhir yang menyelimuti langit wilayah Kabupaten Banggai dan Kabupaten Banggai Kepulauan. (*)

Copyright © ANTARA 2007