Pariaman, Sumbar (ANTARA News) - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II Kota Pariaman, Sumatera Barat menjalankan program keagamaan yang lebih intensif selama bulan Ramadhan 1436 Hijriyah bagi warga binaan.

"Selama Ramadhan, kita melakukan rutinitas keagamaan yang lebih dibandingkan hari biasa," kata Kepala Lapas Kelas II Pariaman, Yusran Saad di Pariaman, Senin.

Kegiatan keagamaan tersebut berbeda jika dibandingkan dengan hari biasa, hal tersebut terlihat dari aktivitas dan materi yang diberikan kepada narapidana (napi) selama Ramadhan.

"Kegiatan ini mulai kita persiapkan dari subuh hingga pukul 23.30 WIB. Rutinitas warga binaan itu dilakukan guna memperbaiki akhlak, kepribadian serta watak para napi," kata dia.

Kegiatan dimulai dari makan sahur yang dipimpin petugas lapas, melaksanakan shalat subuh berjamaah, dan menjelang zuhur para warga binaan akan mengikuti kegiatan siraman rohani yang diberikan oleh para ustad.

Ustad didatangkan dari Kementerian Agama (Kemenag) Kota Pariaman, maupun Kabupaten Padangpariaman, ditambah dengan pihak Lapas sendiri.

"Setelah shalat zuhur bersama, mereka akan kembali melakukan kegiatan seperti biasa, bekerja membersihkan pekarangan lapas, membersihkan kamar, dan kegiatan positif lainya untuk mengisi kekosongan waktu mereka," jelasnya.

Ia menyebutkan, pada waktu berbuka puasa para napi juga diberikan makanan dan takjil yang kualitasnya dilebihkan. Setelah itu para napi akan mengikuti shalat berjamaah, ceramah agama, tarawih dan tadarus Alquran bersama.

"Karena masjid kita kapasitasnya hanya untuk 50 orang, maka napi yang mengikuti juga terbatas, mereka akan bergantian setiap harinya. Selain itu, para napi yang mengikuti tadarus juga ditargetkan akan khatam atau tamat baca Alquran menjelang Lebaran," katanya.

Para napi terlihat sangat antusias mengikuti kegiatan keagamaan tersebut, terlihat dalam kesehariannya mereka secara keseluruhan ikut serta termasuk berpuasa di siang hari.

"Di sini hanya ada dua orang warga binaan yang beragama non Muslim, tetapi mereka tidak menganggu napi Muslim yang sedang berpuasa," jelasnya.

Pihak lapas sama sekali tidak melarang keluarga napi datang membawakan makanan untuk warga binaan, namun akan tetap dikontrol sebelum masuk.

Riki (27) salah seorang warga binaan mengaku selama Ramadhan semua napi terlihat antusias dalam mengikuti kegiatan keagamaan.

"Hampir semua para warga binaan berpuasa, mungkin hanya beberapa orang saja yang tidak berpuasa, dan pada malam harinya kami juga mengikuti kegiatan keagamaan seperti shalat dan tarawih bersama," kata dia.

Pewarta: Altas Maulana
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015