Nunukan (ANTARA News) - Satgas Pamtas Yonif 521/Dadaha Yudha menegaskan helikopter Malaysia yang mendarat di wilayah RI di Pulau Sebatik Kabupatenn Nunukan, Kalimantan Utara tanpa izin.

Komandan Kompi Pos Pengamanan Perbatasan Satgas Pamtas Yonif 521/Dadaha Yudha Desa Ajikuning Kecamatan Sebatik Tengah, Kapten Inf Sulistyanto di Sebatik, Senin menceritakan, kronologis helikopter milik Malaysia tersebut melintas di wilayah udara RI, Minggu (28/6) diperkirakan sekitar pukul 08.45 wita yang terbang dari arah timur ke barat tanpa izin.

Pada saat itu, seorang prajurit satgas pamtas melaporkan adanya helikopter yang melintas di wilayah RI di Pulau Sebatik itu kepadanya dan langsung melakukan pengecekan lalu tidak lama kemudian kembali lagi langsung mendarat di helipad di kawasan permukiman padat penduduk di Desa Ajikuning Kecamatan Sebatik Tengah itu.

"Sewaktu ada helikopter yang melintas di wilayah kita (RI), salah seorang prajurit kami melaporkan hal itu. Jadi saya langsung melakukan pengecekan helikopter tersebut dari arah timur menuju barat," terang Sulistyanto.

Ketika mendarat, lanjut dia, langsung memerintahkan seorang prajurit Satgas Pamtas Yonif 521/DY mendatangi helikopter tersebut untuk mematikan mesin juga mendapat kode dari pilot memanggil prajurit bersangkutan namun sekitar 20 meter sebelum merapat di lokasi pendaratan langsung membunyikan mesin terbang menuju wilayah Malaysia.

"Helikopter warna putih milik sipil dengan nomor 9MFJHM saat mendarat langsung diperintahkan untuk mematikan mesin untuk dimintai keterangan tujuan memasuki dan mendarat wilayah RI namun tiba-tiba langsung terbang lagi menuju wilayah Malaysia," sebut dia.

Sekaitan dengan pelanggaran yang dilakukan helikopter milik Malaysia ini juga langsung dikoordinasikan dengan Komandan Koramil Sebatik selaku komandan wilayah agar tidak terjadi lagi hal ini di kemudian hari.

Mengenai jumlah penumpang helikopter tersebut, Sulistyanto menyatakan, tidak mendapatkan informasi yang akurat karena saat mendarat tidak ada penumpang yang turun dimana baling-baling masih berputar kencang.

Adanya dugaan memiliki persenjataan yang berada di atas helikopter itu, dia tegaskan, sebenarnya memang keinginannya selaku penjaga wilayah perbatasan RI-Malaysia di daerah itu untuk melakukan pengecekan penumpang dan kondisi di atasnya mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak dikehendaki bersama tetapi langsung kabur ke arah wilayah Malaysia. 

Pewarta: M Rusman
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015