Port Harcourt, Nigeria (ANTARA News) - Sejumlah pria bersenjata dalam tujuh kapal cepat telah menyerang sebuah kapal patroli pasukan bersenjata Nigeria di Delta Niger dan menculik sedikitnya dua tentara, kata sumber keamanan. Empat pria yang lain dalam kapal patroli itu berusaha untuk melarikan diri pada saat serangan yang terjadi Minggu dini hari dekat Soku, sebuah pulau di daerah pantai negara bagian Rivers itu, menurut pakar keamanan yang bekerja untuk perusahaan minyak di delta tersebut. Salah satu pakar keamanan perusahaan minyak itu menyebutkan jumlah seluruhnya yang ditangkap empat hingga enam orang. Militansi dan kejahatan berjalan baik di Delta Niger yang tak patuh hukum, tempat banyak orang hidup tanpa listrik, air bersih atau jalan aspal di samping industri minyak terbesar Afrika itu. Tentara Nigeria dianggap oleh banyak warga sebagai agen korup dan mereka sering menjadi sasaran serangan. Di desa Ekiugbo di negara bagian Rivers di bagian barat Delta, tentara melakukan pencarian dari rumah ke rumah Minggu atas yang diduga pembunuh seorang tentara dan seorang pengemudi sipil yang bekerja pada sebuah perusahaan minyak. Mereka tewas tertembak Jumat. "Ada orang di luar jangkauan hukum di sana yang bertanggungjawab atas pembunuhan itu. Satu pasukan telah berada di daera itu sejak kemarin untuk menjaga ketertiban dan meyakinkan bahwa kegiatan kejahatan itu tidak akan terjadi lagi," kata Alfred Ilogho, komandan unit pasukan bersenjata gabungan yang bertanggungjawab atas keamanan di delta barat. Seorang warga Ekiugbo mengatakan tentara telah menyeret orang keluar dari rumah mereka, memukul mereka dan memaksa mereka untuk "lompat kodok", atau berjongkok atau meloncat. Ia mengatakan tentara telah membakar sedikitnya satu rumah di desa itu. "Negara bagian ketegangan" "Kami berada di sebuah negara bagian ketegangan di sini. Mereka sebenarnya telah menyerbu masyarakat. Beberapa orang telah diseret keluar dan melakukan lompat-kodok karena tentara mengatakan mereka telah menjadi bandel," kata warga yang tidak mau disebutkan namanya itu. Serangan pada pasukan keamanan yang sering memancing balas dendam dan konfrontasi seperti serangan di Ekiugbo adalah sangat biasa. Hal itu merupakan salah satu alasan mengapa pasukan keamanan amat tidak populer dan wilayah lahan basah yang luas sangat keras bagi polisi. Pasukan bersenjata tidak dapat mengawasi ribuan jalan air yang dipagari-bakau dan sering diserang milisi. Serangan di fasilitas minyak, penculikan untuk minta uang tebusan dan pencurian minyak mentah adalah biasa. Tidak jelas apakah penculikan pejabat itu di Rivers merupakan perbuatan pencari uang tebusan atau gerilyawan yang berusaha menekankan tuntutan politik. Lima pekerja telkom China telah diculik di satu bagian yang berbeda di Rivers Jumat dan sekarang masih hilang. Secara terpisah, gerilyawan Gerakan untuk Emansipasi Delta Niger (MEND) telah menangkap tiga warga Italia dan satu Libanon yang dipekerjakan oleh perusahaan minyak Italia Agip yang diculik pada 7 Desember. MEND, yang menginginkan kekuasan setempat atas aset minyak dan perbaikan untuk masyarakat karena polusi dan pengabaian, mengatakan dalam satu e-mail pada Reuters kelompok itu tidak terlibat dalam serangan Minggu.(*)

Copyright © ANTARA 2007