Pekanbaru (ANTARA News) - Komandan Batalyon Komando 462 Pasukan Khas (Paskhas) TNI Angkatan Udara Letkol Psk Solihin menyatakan 10 anggotanya yang pada Selasa (30/6) meninggal dunia dalam kecelakaan pesawat Hercules di Medan, Sumatera Utara, merupakan prajurit-prajurit terbaik.

"Kami kehilangan prajurit terbaik. Saya sempat terkejut, saat awal mendapat informasi ini saya kira bukan kecelakaan fatal, mungkin hanya tergelincir atau gagal lepas landas, tapi ternyata kecelakaan yang sangat fatal," katanya kepada Antara di Markas Paskhas Pekanbaru, Rabu.

Ia menjelaskan 10 anggota Paskhas tersebut meninggal dunia saat menjalankan tugas sebagai personel piket untuk Satuan Radar 213 Tanjung Pinang, Provinsi Kepulauan Riau.

Letkol Solihin masih ingat saat terakhir berkumpul dengan anggota-anggotanya pada pagi hari sebelum pesawat Hercules lepas landas di Markas Paskhas pada Selasa (30/6).

Ia menuturkan, saat itu prajurit senior yang juga komandan regu kelompok prajurit yang menuju Tanjung Pinang, Sertu Irianto Sili, terlihat tidak seperti biasanya, mendadak mengutarakan curahan hati bahwa mereka tidak akan bisa merayakan Lebaran bersama keluarga di Pekanbaru.

Padahal, menurut dia, di antara rekan-rekannya selama ini Sertu Irianto dikenal sebagai prajurit yang tegar.

Sertu Irianto, ia melanjutkan, punya kemampuan tinggi dalam strategi perang gerilya; mahir dalam ilmu medan, peta dan kompas; serta pandai membuat kaligrafi Alquran, yang antara lain dipajang di Mushala Markas Paskhas.

Selain itu, kata dia, Sertu Irianto sudah beberapa kali bertugas dalam misi perdamaian di luar negeri, termasuk di antaranya ke Libanon.

"Saya secara spontan berkata bahwa mereka adalah prajurit terbaik saya, jadi lakukan tugas dengan sebaik-baiknya. Saya faham mereka tidak akan bisa Lebaran, tapi prajurit tidak bisa menolak tugas," ujarnya.

Ia juga mendapat laporan dari beberapa anggota lain yang mengatakan bahwa sebelum anggota Paskhas tujuan Tanjung Pinang berangkat, mereka menitipkan keluarga.

"Kawan-kawannya awalnya berfikir pergi jauh itu ke Tanjung Pinang. Tapi ternyata kenyatannya lain," kata Letkol Psk Solihin.

Sertu Irianto dan sembilan anggota Paskhas yang berangkat dari Pekanbaru dipastikan meninggal dunia dalam kecelakaan pesawat tersebut.

Jenazah korban rencananya akan dimakamkan di tempat kelahirannya di Biak, Provinsi Papua.

Letkol Psk Solihin mengatakan hanya tiga jenazah anggota Paskhas yang nantinya akan diturunkan di Pekanbaru melalui Lanud Roesmin Nurjadin.

Letkol Psk Solihin menyatakan ada 20 anggota Paskhas yang berangkat bertugas dari Lanud Roesmin Nurjadin menggunakan pesawat Hercules dengan nomor lambung A-1310 dan 10 di antaranya selamat karena sudah turun di Kota Dumai.

Selain Sertu Irianto, anggota Paskhas yang meninggal dunia dalam kecelakaan itu adalah Serda Sugiyanto, Kopda Mujiman, Kopda Saryanto, Kopda Dani Setyo Wahyudi, Kopda Eria Ageng, Pratu Sepridoni, Pratu Warsianto, Pratu Rudi Haryono, dan Pratu Ardianto Wibowo.

Komandan Lanud Roesmin Nurjadin Kol. Pnb Khairil Lubis mengatakan 18 orang korban kecelakaan pesawat Hercules di Kota Medan akan dievakuasi ke Kota Pekanbaru, Riau, melalui Lanud Roesmin Nurjadin.

Di Posko Lanud Roesmin Nurjadin, dipasang daftar nama 47 penumpang yang naik pesawat Hercules nahas itu melalui Landasan Udara Pekanbaru.

Ia menambahkan, TNI Angkatan Udara akan memfasilitasi keluarga korban menguburkan jenazah yang sudah teridentifikasi. "Di Posko juga sudah disiagakan 15 ambulans untuk mengangkut korban," katanya.

Pewarta: FB Anggoro
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015