Padang Pariaman (ANTARA News) - Sebanyak 10 Kepala Keluarga (KK) beranggotakan 92 jiwa di dekat daerah longsor di Jorong Kolam Janiah, Nagari Kudu Gantiang, Kecamatan Limo Koto Timur, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, diungsikan pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat. "Sambil tetap meneruskan pencarian 13 mayat lainnya yang tertimbun tanah longsor itu, kita perlu mengungsikan 92 jiwa ke tempat yang aman untuk menghindari korban susulan," kata Bupati Padang Pariaman, Muslim Kasim, kepada ANTARA News, Selasa. Bencana tanah longsor di Jorong Kolam Janiah terjadi Senin (8/1) sekira jam 16.30 WIB, yang mengakibatkan 10 rumah warga dihantam tanah longsor dan 13 warga meninggal dunia. "Upaya pencarian korban tetap dilanjutkan tanpa batas hari, mengingat keluarga korban sangat ingin melihat mayat anak, dan keponakan mereka," katanya. Dua eskavator tampak dimanfaatkan untuk memudahkan pencarian korban yang tertimbun tanah longsor, sementara itu masyarakat dan aparat keamanan juga secara bersama-sama membantu. Sebanyak 20 KK yang diungsikan itu langsung mendapatkan bantuan logistik yang disediakan Pemkab Padang Pariaman, dan didirikan pula dapur umum. Bencana alam berupa tanah longsor, banjir dan pohon tumbang di Kabupaten Padang Pariaman sejak Desember 2006 telah terjadi sebanyak empat kali, namun selama itu tidak menimbulkan korban jiwa. Potensi rawan longsor agaknya cukup besar di kabupaten tersebut, dan sebagian besar warga berdiam di kaki bukit selama puluhan tahun, sehingga sosialisasi tentang bencana apalagi pada musim hujan terus digencarkan pihak Pemkab Padang Pariaman. "Warga terus diimbau untuk segera mengungsi ke tempat aman, ketika curah hujan tinggi dan terjadi terus menerus," demikian Muslim Kasim. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007