Lebih nyaman di Bakauheni, ruang tunggunya bisa dimanfaatkan keluarga untuk beristirahat
Bakauheni, Lampung (ANTARA News) - Ratusan penumpang arus mudik Idul Fitri 2015 masih memanfaatkan ruang tunggu untuk bermalam di Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni Lampung Selatan, sebelum melanjutkan perjalanan menuju daerah masing-masing.

Kondisi pemudik di Bakauheni, Minggu dini hari, menunjukkan para penumpang itu masih memilih bermalam dan menunggu pagi untuk melanjutkan perjalanan ke kampung halaman masing-masing.

Muslih, pemudik asal Kotabumi Lampung Utara mengaku, sengaja bermalam di pelabuhan penyeberangan ini menunggu pagi, karena merasa lebih nyaman daripada harus melanjutkan perjalanan dan bermalam di Terminal Induk Rajabasa Kota Bandarlampung.

"Lebih nyaman di Bakauheni, ruang tunggunya bisa dimanfaatkan keluarga untuk beristirahat," kata dia yang mudik bersama keluarganya itu pula.

Apalagi, ia melanjutkan, bus menuju daerah asalnya di Kotabumi belum tentu tersedia saat tiba di Rajabasa bila perjalanan diteruskan malam itu juga, sehingga ia memutuskan bermalam di pelabuhan ini.

Hal serupa dikatakan oleh pemudik lainnya Mirna yang memilih bermalam agar dapat beristirahat, sehingga dapat lebih nyaman saat melanjutkan perjalanan ke kampungnya.

Ibu dua orang anak itu mengaku merasa lebih nyaman serta aman menginap di Bakauheni ketimbang harus melanjutkan perjalanan dan bermalam di Terminal Rajabasa.

Sementara itu, kepadatan penumpang mudik Lebaran yang hendak menyeberang ke Pulau Jawa dari Bakauheni pada H-6 justru mengalami penurunan sekitar 60 persen dari hari sebelumnya.

Berdasarkan data posko lebaran PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Bakauheni Lampung tercatat untuk penumpang sebanyak 16 ribu orang, sedangkan H-7 mencapai 30 ribu penumpang.

Terkait keamanan arus pemudik Lebaran ini, Polda Lampung menyiagakan sebanyak 1.522 personel, dengan prioritas penempatan pada titik vital mudik, seperti Pelabuhan Bakauheni, stasiun kereta api, bandara, dan Jalan Lintas Sumatera.

Sepanjang Jalan Lintas Sumatera, Polda Lampung menyiagakan 90 pos pengamanan sebagai langkah antisipasi pengamanan bagi para pemudik.

Operasi Ketupat Krakatau 2015 dilaksanakan mulai Jumat (10/7), sebagai antisipasi pengamanan dari ancaman kriminalitas terhadap pemudik.

Polda Lampung juga menyiagakan 30 penembak jitu yang disebar di sepanjang jalur mudik utama nasional yang dianggap rawan tersebut.

Pewarta: Budisantoso B & Agus S
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015