Jakarta (ANTARA News) - Manajemen PT Mandom Indonesia menginformasikan jumlah korban meninggal dunia akibat kebakaran menjadi enam orang dan melukai 52 orang lainnya.

"Karyawan kami atas nama Febriani meninggal dunia dengan kondisi luka bakar lebih dari 50 persen," kata Presiden Direktur PT Mandom Indonesia Tbk Muhammad Makmun Arsyad di Jakarta, Minggu.

Makmun mengatakan Febriani meninggal dunia saat menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Pertamina Pusat (RSPP) pada Minggu pagi.

Makmun mengungkapkan terdapat lima korban meninggal dunia yang di lokasi kejadian dan seorang meninggal dunia di rumah sakit.

Jumlah korban luka terdapat 53 orang yang menjalani perawatan pada 10 rumah sakit di wilayah Jakarta dan Bekasi Jawa Barat, namun seorang korban telah diperbolehkan pulang ke rumah.

Makmun menuturkan Tim "Disaster Victim Identification" (DVI) Polda Metro Jaya telah mengambil sampel "Deoxyribose Nucleic Acid" (DNA) kelima korban tewas kebakaran di lokasi kejadian dan keluarga yang mengaku orang tua korban.

Makmun menegaskan keamanan dan prosedur operasional pabrik sesuai standar yang telah ditetapkan.

"Tidak ada yang salah dengan standar keamanan, semua keamanan sudah sesuai dengan standarnya," tegas Makmun.

Sementara itu, Direktur PT Mandom Sanyoto menambahkan pabrik akan memberikan santunan dan hak karyawan yang menjadi korban, termasuk bantuan biaya perawatan.

"Untuk biaya penguburan kami berikan Rp10 juta dan untuk yang lainnya akan disesuaikan kembali," ujar Sanyoto.

Pihak manajemen menunggu aparat kepolisian mengizinkan pabrik beroperasi setelah proses penyelidikan selesai.

Pewarta: Taufik Ridwan
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015