Yogyakarta (ANTARA News) - Pasar tradisional terbesar di Kota Yogyakarta Beringharjo terus dipadati pengunjung menjelang Lebaran hingga mencapai puluhan ribu orang atau meningkat sekitar 60 persen dibanding hari biasa.

"Jumlah pengunjung sudah mulai mengalami peningkatan pada H-7 dan terus meningkat hingga H-4 Lebaran. Kenaikan bisa mencapai 60 persen dibanding hari biasa," kata Kepala Bidang Pengembangan Dinas Pengelolaan Pasar Kota Yogyakarta Rudi Firdaus di Yogyakarta, Senin.

Berdasarkan data di Dinas Pengelolaan Pasar, jumlah pengunjung mencapai 95.000 orang pada Jumat (10/7), bahkan pada Minggu (12/7) hampir mendekati 100.000 pengunjung.

Menurut dia, puncak kunjungan ke Pasar Beringharjo akan terjadi pada H+2 Lebaran dengan peningkatan sekitar 100 persen dibanding hari biasa atau bisa mencapai sekitar 120.000 pengunjung per hari.

Pengunjung di Pasar Beringharjo, lanjut dia, rata-rata memadati blok yang menjual kebutuhan fashion, aksesoris dan kerajinan.

"Rata-rata semua kios yang menjual pakaian dan pakaian muslim ramai dipadatai pengunjung," katanya.

Selama libur Lebaran, Dinas Pengelolaan Pasar Kota Yogyakarta menerjunkan pemandu pasar yang bertugas memberikan bantuan kepada pengunjung apabila mengalami kebingungan mencari lokasi penjualan barang yang diinginkan.

Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga meningkatkan pengamanan dengan mengintensifkan patroli keliling dari petugas keamanan yang didukung 35 unit kamera closed circuit television (CCTV).

Sementara itu, Kepala Dinas Pengelolaan Pasar Kota Yogyakarta Maryustion Tonang mengatakan, terdapat perbedaan barang yang dicari pengunjung di Pasar Beringharjo saat menjelang Lebaran dan setelah Lebaran.

"Sepekan terakhir, barang yang paling dicari konsumen adalah kebutuhan fashion, seperti pakaian dan perlengkapannya. Namun beberapa hari menjelang Lebaran akan beralih ke makanan. Seperti emping dan kacang-kacangan," katanya.

Karakter pengunjung, lanjut dia, kembali berubah setelah Lebaran yaitu memadati kios yang menjual berbagai barang-barang kerajinan dan batik.

"Pada saat itu, banyak pengunjung yang memadati Pasar Beringharjo untuk mencari oleh-oleh sebelum kembali ke kota asalnya," katanya.

Dinas Pengelolaan Pasar Kota Yogyakarta, lanjut dia, juga memanfaatkan radio pasar untuk memberikan imbauan atau peringatan kepada pengunjung agar menjaga barang bawaannya masing-masing guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Kami umumkan melalui radio pasar. Harapannya, pasar tetap aman dan nyaman bagi pengunjung meskipun kondisinya sangat ramai," katanya.

Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015