Ankara (ANTARA News) - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengutuk para pelaku aksi teror yang menewaskan 28 orang dan melukai lebih dari 100 orang lagi di Kota Kecil Suruc di dekat perbatasan Suriah pada Senin (20/7), demikian laporan NTV.

"Kami tenggelam dalam kesedihan sebab 28 warga meninggal dan sejumlah lagi orang cedera akibat aksi teror," kata Erdogan dalam satu taklimat selama kunjungannya ke Masyarakat Turki di Siprus.

"Atas nama rakyat saya, saya mengutuk para pelaku aksi brutal ini," ia menambahkan, sebagaimana dikutip Xinhua.

Ledakan terjadi di taman Pusat Kebudayaan Amara di Kabupaten Suruc, Provinsi Sanliurfa, dekat Kota Kecil Suriah --Kobane, yang juga dikenal dengan nama Ayn Al-Arab.

Pasukan keamanan berusaha mengidentifikasi pelaku bom bunuh diri tersebut, kata Gubernur Provinsi Sanliurfa Izzettin Kucuk kepada stasiun televisi swasta, NTV.

Para pejabat Turki menuding IS/ISIS sebagai pelaku ledakan itu, kata laporan NTV.

Anggota parlemen dari Partai Demokrasi Rakyat (HDP), pro-Kurdi, dilaporkan mengatakan satu kelompok mengeluarkan pernyataan pers mengenai "pembangunan kembali Kota Kecil Kobane" ketika ledakan terjadi di pusat kebudayaan tersebut.

Sementara itu, Ketua Bersama HDP Selahattin Demirtas telah menyeru markasnya di kabupaten dan provinsi agar melakukan langkah keamanan mereka sendiri.

"Sekarang, warga kami berada pada posisi untuk melakukan keamanan mereka sendiri," kata penyiar TV Med Nuce, yang mengutip Demirtas pada Senin.

Sedikitnya 300 anggota Federasi Perhimpunan Pemuda Sosialis (SGDF), kebanyakan mahasiswa, tinggal di Pusat Kebudayaan Amara dengan tujuan membantu pembangunan kembali Kobane, yang berada di seberang perbatasan dari Suruc.

"Sebanyak 400 orang di seluruh Turki datang ke kabupaten tersebut pada Senin pagi untuk menyeberang ke Kota Kecil Kobane. Kami kira para pelaku serangan berasal dari Negara Islam. Itu adalah bom bunuh diri," kata Ismail Kaplan, Ketua HDP di kabupaten tersebut.

Suruc adalah kota kecil yang kebanyakan penghuninya adalah orang Kurdi dan berada di seberang perbatasan dari Kota Kecil Kobane di Suriah.

Kota kecil itu adalah tempat salah satu kamp pengungsi terbesar buat orang Suriah dan memainkan peran penting dalam penyeberangan pengungsi Kurdi dari berbagai kota kecil di Suriah ke Turki.

Kobane diserang oleh anggota IS pada awal 2015 dan ribuan orang telah menyeberangi tempat penyeberangan perbatasan Mursitpinar dan tiba di Kota Kecil Suruc dalam upaya menyelamatkan diri dari kerusuhan.

Belakangan, pasukan keamanan Turki telah menangkap puluhan anggota IS di seluruh negeri tersebut.

Ankara telah lama menghadapi kecamanan internasional karena tidak berusaha sekuat tenaga untuk membendung arus petempur ke dalam wilayah Suriah. Namun Pemerintah Turki belum lama ini telah melancarkan langkah keamanan di perbatasan dengan Suriah sepanjang 911 kilometer.
(Uu.C003)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015