Padang (ANTARA News) - Angkutan darat bus rute Padang-Jakarta masih diminati oleh masyarakat pada saat mudik Lebaran Idul fitri 1436 Hijriah sebagai salah satu angkutan alternatif selain pesawat udara dan kendaraan pribadi .

Petugas loket bus PT NPM rute Padang-Jakarta Harianto di Padang, Rabu mengatakan saat mudik terjadi lonjakan penumpang hingga 300 persen untuk jurusan Padang-Jakarta dibandingkan hari biasa.

"Pada hari biasa hanya setiap hari hanya dua bus yang diberangkatkan, namun saat Lebaran mencapai sembilan bus dengan daya angkut 43 penumpang untuk satu bus," kata dia.

Ia menyampaikan untuk arus balik tiket telah habis terjual sejak 19 Juli untuk keberangkatan menuju Jakarta pada 23,24 dan 25 Juli 2015.

"Ramainya masyarakat yang menggunakan bus pada saat mudik disebabkan harga tiket pesawat udara rute Padang-Jakarta cukup mahal mencapai Rp1,5 juta, sehingga masyarakat beralih menggunakan bus," kata dia.

Ia menyebutkan tiket bus jurusan Padang-Jakarta saat ini harganya Rp625 ribu untuk eksekutif dan Rp475 untuk non AC.

Untuk menempuh perjalanan Padang-Jakarta PT NPM memilih jalur lintas tengah menghabiskan waktu 48 jam, kata dia.

Setiap bus pada kaca depan dilapisi terali besi mencegah aksi pelemparan orang yang tidak bertanggung jawab di jalan, ujar dia.

"Kalau bajing loncat sudah tidak ada, tapi pelemparan bus menggunakan batu masih sering terutama dari daerah Gunung Medan di Dharmasraya hingga ke Lubuk Linggau Sumatera Selatan sehingga kami pasang terali besi," ujar dia

Harianto mengemukakan sejak harga tiket pesawat murah penumpang bus menjadi turun, pada hari biasa tingkat keterisian hanya 50 persen baru saat Lebaran ramai.

Namun, ia mengatakan pada Lebaran tahun ini jumlah penumpang berkurang dibandingkan tahun lalu, karena pada mudik 2014 setiap hari minimal 13 bus diberangkatkan.

Ia menyebutkan total armada yang dimiliki PT NPM saat ini mencapai 100 unit melayani rute Padang-Jakarta-Bandung, Padang-Medan, Padang-Jambi dan Padang-Palembang.

Sementara, Yeni salah seorang calon penumpang yang ditemui di loket PT NPM mengaku memilih bus karena ongkosnya lebih murah dibandingkan pesawat udara.

"Lebaran tahun ini bertepatan dengan tahun ajaran baru, kalau naik pesawat mahal, apalagi pengeluaran juga banyak untuk biaya sekolah anak," ujar dia.

Pantauan di loket bus PT NPM di kawasan terlihat beberapa bus di parkir untuk siap diberangkatkan dan para calon penumpang berdatangan untuk bersiap berangkat dan membeli tiket.

Rudi salah seorang calon penumpang terpaksa gigit jari karena tiket untuk tanggal 25 Juli telah habis sehingga ia harus menunda keberangkatan.

"Saya mau beli tiket untuk 25 Juli, rupanya sudah habis, terpaksa berangkat diundur jadi 27 Juli," kata dia.

Pewarta: Ikhwan Wahyudi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015