Jember (ANTARA News) - Kasubid Pengamatan dan Penyelidikan Gunung Api Wilayah Barat, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hendra Gunawan mengatakan status Gunung Raung masih siaga dan letusannya masih terjadi setiap saat.

"Gunung Raung masih tetap di level III (siaga), meskipun aktivitas vulkanik tinggi dan kadang berfluktuasi," kata Hendra saat dihubungi dari Kabupaten Jember, Jawa Timur, Minggu malam.

Menurutnya, letusan gunung yang memiliki ketinggian 3.332 meter dari permukaan laut sudah terjadi dan masih terus terjadi seiring dengan statusnya yang masih siaga.

"Letusannya menerus terjadi setiap saat dan hingga kini masih terjadi letusan, namun tremornya fluktuatif, kadang naik dan kadang turun," tuturnya.

Laporan aktivitas Gunung Raung yang terekam di Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung di Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi pada 26 Juli 2015 pukul 12.00-18.00 WIB tercatat secara visual cuaca mendung, angin tenang, suhu udara 20 derajat celcius dan Gunung Raung tertutup kabut.

Secara seismik tercatat tremor menerus dengan amplitudo dominan 29 milimeter, satu kali gempa tektonik terasa dengan amplitudo maksimal 32 milimeter dengan lama gempa 189 detik, sehingga kesimpulan masih terjadi letusan menerus dan statusnya tetap siaga.

Dengan status Siaga, lanjutnya, PVMBG merekomendasikan agar masyarakat di sekitar Gunung Raung dan pendaki tidak mendekati kawah yang ada di puncak gunung dalam radius 3 kilometer dari pusat kawah aktif.

Ia mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Raung tetap tenang dan tidak terpancing isu-isu dari pihak yang tidak bertanggung jawab tentang letusan gunung yang berada di perbatasan Kabupaten Jember, Bondowoso, dan Banyuwangi tersebut.

Sementara Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember, Mahmud Rizal, mengatakan terjadi satu kali gempa tektonik di Gunung Raung.

"Biasanya hanya terjadi gempa tremor yang menerus, namun laporan aktivitas Gunung Raung pada 26 Juli 2015 selama enam jam terakhir terjadi satu kali gempa tektonik dengan lama gempa 189 detik," tuturnya.

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015