Surabaya (ANTARA News) - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsudin menegaskan organisasinya tak akan memilih ketua berkarakter ambisius pada Muktamar ke-47 di Makassar, 3-7 Agustus 2015.

"Pada Muktamar mendatang jangan menyerahkan jabatan kepada orang yang ambisius, bahkan tak memiliki kemampuan," ujar dia kepada wartawan di Surabaya, Senin.

Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat ini menyatakan sebagai ormas Islam terbesar kedua di Tanah Air, Muhammadiyah tidak mengalami krisis kader, krisis tokoh, bahkan krisis kepemimpinan. 

Ia menjelaskan, sebelumnya sudah 82 bakal calon tetap yang diseleksi oleh panitia pusat. Lalu pada 1 Agustus digelar Sidang Tanwir untuk menentukan 39 nama.

Kemudian, ke-39 nama diserahkan ke Muktamar untuk dipilih menjadi 13 orang sebagai anggota Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2015-2020.

"Untuk menentukan siapa ketua umumnya juga akan dipilih oleh ke-13 anggota tersebut. Jadi, seorang ketua umum dan sisanya menjabat ketua PP," kata Din.

Menurut dia, sistem pemilihannya sangat panjang karena melalui seleksi yang sulit dan bertingkat-tingkat.

"Tapi yang pasti, di Muhammadiyah tidak ada yang namanya persaingan, sebab ini ormas keagamaan sehingga tak boleh ada persaingan," kata Din yang tak bersedia dipilih untuk mengetuai organisasi ini pada periode mendatang.

Muktamar Ke-47 Muhammadiyah dan Muktamar Satu Abad Aisyiyah dipusatkan di Universitas Muhammadiyah Makassar dan Balai Prajurit Jenderal M Yusuf Makassar, Sulawesi Selatan.

Acara dibuka pada 3 Agustus 2015 pukul 08.30 di Lapangan Karebosi oleh Presiden RI Joko Widodo, sedangkan acara ditutup pada 7 Agustus 2015 pukul 13.00 WITA oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015