Kita harus mengambil langkah-langkah baik, agar musibah kekeringan dapat diperkecil dampaknya,"
Sukoharjo (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan pemerintah memproyeksikan langkah-langkah yang baik untuk mengatasi kekeringan di berbagai daerah, termasuk Provinsi Jawa Tengah, agar memperkecil dampak situasi alam itu terhadap masyarakat.

"Kita harus mengambil langkah-langkah baik, agar musibah kekeringan dapat diperkecil dampaknya," katanya usai menghadiri puncak acara Gebyar 33 Tahun Pondok Pesantren Modern Islam (PPMI) Assalaam Kabupaten Sukoharjo di Sukoharjo, Sabtu.

Wapres menjelaskan kekeringan dengan tingkat yang kuat, tentunya mengakibatkan banyak lahan pertanian yang kering sehingga dapat menurunkan produksi pangan.

Pemerintah mengambil langkah-langkah mengatasi kekeringan, antara lain memberikan akses air kepada msyarakat, bantuan pompa air, membuat embung-embung, dan memperkuat cadangan beras sehingga efek negatifnya bisa diatasi.

Ia mengatakan kondisi cadangan beras hingga saat ini masih cukup.

Menyinggung soal pangan apakah sudah perlu impor beras, Jusuf Kalla mengatakan tergantung melihat hasil evaluasi terlebih dahulu.

Akan tetapi, katanya, pemerintah menjamin masyarakat tidak akan kekurangan beras.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan pihaknya hingga saat ini terus memproyeksikan bantuan air kepada masyarakat karena kondisi Jateng sedang mengalami kekeringan dengan daerah terparah di Kabupaten Wonogiri.

"Wonogiri ini, wilayahnya bebatuan sehingga menjadi langganan kekeringan. Kami fokus membantu droping air bersih dengan melibatkan petugas Bakorwil, PMI, TNI, dan Polri," katanya.

Ia mengatakan kondisi kekeringan di Jateng tersebut, tentunya akan mengganggu produksi pangan, sedangkan hal yang menjadi target pemerintah tidak bisa terealisasi secara optiomal.

Namun, Gubernur Pranowo tetap optimistis produksi pangan di Jateng akan meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya karena banyak rekayasa dari petani, terutama di Sukoharjo dengan memanfaatkan air Sungai Bengawan Solo dengan cara dipompa.

"Petani dengan memompa air dari Sungai Bengawan Solo ke lahan pertanian sehingga tanaman padi kondisinya hijau, dan mereka bisa tanam tiga kali dalam setahunnya," katanya.

Pada kesempatan tersebut, Ganjar mengucapkan terima kasih kepada pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum (PU) yang telah membantu pembuatan 500 embung untuk pertanian di Jateng.

Selain itu, Kementerian Pertanian juga akan membantu ratusan pompa air untuk pertanian di Jateng sehingga produksi pangan diharapkan bisa maksimal.

Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015