London (ANTARA News) - Thibaut Cortois diusir keluar lapangan ketika upaya Chelsea untuk mempertahankan gelar juaranya dimulai dengan hasil kurang maksimal, di mana pasukan Jose Mourinho ditahan imbang 2-2 oleh Swansea City, di Stamford Bridge, Sabtu.

Dominan di kandang pada musim lalu, sang juara bertahan Liga Utama Inggris mendapati diri mereka berada di posisi yang tidak familiar yakni hanya mendapatkan satu angka setelah dua kali gagal mempertahankan keunggulan, yang kedua melalui penalti pada menit ke-52, yang dikonversi Batefimbi Gomis dan didapat akibat pelanggaran Courtois yang membuat sang kiper mendapat kartu merah.

Chelsea unggul pada menit ke-23 melalui Oscar dan merestorasi keunggulan mereka melalui gol bunuh diri Federico Fernandez, setelah Andre Ayew menandai debut kompetitifnya bersama Swansea dengan torehan gol.

Ini bukan cara yang diharapkan Mourinho untuk merayakan kontrak baru berdurasi empat tahun, khususnya setelah mereka tampil cukup baik di pra musim.

Setidaknya sang pelatih Chelsea dapat melihat Diego Costa bermain selama 90 menit setelah sempat dihantam cedera otot paha belakang.

Masuknya Costa -- dan Courtois, yang pulih setelah mendapat cedera lutut saat melakukan pemanasan -- membuat tim inti Chelsea berisikan pemain-pemain yang familiar, di mana rekrutan-rekrutan baru seperti Asmir Begovic dan Radamel Falcao menghuni bangku pemain cadangan.

Kegagalan Chelsea untuk melakukan lebih banyak perekrutan setelah kesuksesan musim lalu memicu tudingan bahwa klub mengambil resiko, ketika rival-rival utamanya telah memperkuat diri.

Mourinho mempertahankan pendekatannya menjelang pertandingan ini, meski ia mengakui bahwa ia masih ingin mendatangkan bek kiri untuk bersaing dengan Cesar Azpilicueta menyusul kepergian Filipe Luis.

Awalnya ini terlihat seperti permainan biasa di atas lapangan, di mana tuan rumah dengan cepat menggebrak pertahanan Swansea yang bertekad untuk membalas dendam atas dua kekalahan berat yang mereka derita dari Chelsea pada musim lalu.

Pasukan Garry Monk kemasukan sembilan gol pada kedua pertandingan itu, namun setelah finis di peringkat kedelapan pada musim lalu, tim asal Wales itu percaya diri untuk dapat melaju lebih jauh, khususnya menyusul kedatangan Ayew dari Marseille.

Tandukan dari Gomis yang melintasi gawang Courtois mengonfirmasi ancaman tim tamu.

Montero mendominasi Ivanovic
Kemudian penyerang Swansea itu terlalu lambat untuk memaksimalkan peluang bagus di menit ke-15, setelah mendapat umpan dari Jonjo Shelvey.

Namun Chelsealah yang mulai mendominasi permainan di mana Oscar, yang beroperasi di belakang Costa, menjadi jantung gerakan-gerakan serangan tim tuan rumah.

Dan mereka membuka keunggulan ketika Gomis membuat Chelsea mendapat tendangan bebas di sisi kiri kotak penalti Swansea, menyusul pelanggarannya terhadap Azpilicueta.

Oscar melepaskan umpan silang mendatar yang melewati semua orang dan melesak ke tiang jauh.

Swansea meresponnya dengan positif dan menyamakan kedudukan enam menit kemudian, ketika Jefferson Montero melewati Branislav Ivanovic sebelum mengirim umpan silang untuk Gomis, yang tandukannya dapat ditahan Courtois.

Ayew mampu menguasai bola pantul dan ia menuntaskan peluang dengan cerdik dari jarak dekat, setelah upaya awalnya diblok Gary Cahill.

Malang bagi tim tamu, mereka tidak mampu mempertahankan skor imbang untuk lebih dari satu menit, ketika Chelsea merestorasi keunggulan mereka saat umpan silang Willian mengenai kaki bek tengah Swansea Fernandez dan masuk ke gawangnya sendiri.

Bagaimanapun, Swansea tidak ragu-ragu dan mendapat keuntungan dari dominasi Montero atas Ivanovic, yang membuat Chelsea gagal mempertahankan keunggulannya.

Dan mereka mendapat ganjarannya dengan gol penyama kedudukan kedua, ketika umpan terobosan Shelvey dikejar Gomis -- yang berada dalam posisi onside karena keberadaan Willian -- dan memicu Courtois keluar dari sarangnya dan melanggar sang penyerang di tepi kotak penalti.

Oscar dikorbankan agar Begovic bisa masuk, namun ia terkecoh oleh eksekusi penalti Gomis.

Keseimbangan permainan bergeser, di mana Swansea mendominasi dan Chelsea lebih banyak bertahan sampai peluit panjang berbunyi, yang menghadirkan rasa lega bagi Mourinho dan para pemainnya.

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015