Bandarlampung (ANTARA News) - Institut Informatika dan Bisnis Darmajaya Lampung memberi kesempatan bagi mahasiswa, alumni, dan dosen untuk mewujudkan belajar ke Tiongkok dengan beasiswa penuh Program D-3, S-1, S-2, dan S-3 di universitas-universitas ternama di Tiongkok.

Rektor IBI Darmajaya, Dr Andi Desfiandi SE MA, didampingi Kepala Kantor Urusan Hubungan Internasional (KUHI) Darmajaya, Rahmalia Syahputri, Senin mengatakan kesempatan emas tersebut diperoleh berkat kerja sama IBI Darmajaya dengan beberapa perguruan tinggi di Tiongkok, baik di bidang akademik maupun non-akademik.

Memorandum of Understanding (MoU) telah ditandatangani Rektor IBI Darmajaya dengan pimpinan empat perguruan tinggi, pada acara China-ASEAN Vocational Education Principal Summit yang berlangsung di Suzhou Tourism and Finance Institute, Suzhou, Tiongkok, Sabtu (1/8) lalu.

IBI Darmajaya menjadi satu-satunya perguruan tinggi perwakilan Indonesia dari Sumatera bagian selatan (Sumbagsel) yang hadir pada acara yang diikuti oleh 174 peserta dari perguran tinggi se-Asia Tenggara.

Perguruan tinggi Tiongkok yang menjalin kerja sama dengan IBI Darmajaya, yakni Wuxi Institute of Technology, Nantong Vocational University, Jiangsu Jianzhu Institute, dan Nanjing College of Information Technology.

Andi menuturkan, IBI Darmajaya senantiasa berkomitmen dalam mempersiapkan mahasiswa dan lulusan yang berkualitas, dan siap bersaing di tengah era globalisasi.

"Alhamdulillah, IBI Darmajaya telah bekerjasama dengan beberapa perguruan tinggi ternama di Tiongkok, baik di bidang akademik dan non-akademik. Mereka juga menawarkan beasiswa full kepada mahasiswa D-3 dan S-1, serta untuk alumni dan dosen Darmajaya yang ingin mengambil S-2 dan S-3, selain beasiswa juga akan diberikan uang saku. Bahkan untuk program tertentu diberikan asrama gratis yang fasilitasnya sama seperti apartemen," ujarnya lagi.

Pada September ini, IBI Darmajaya akan memberangkatkan mahasiswa-mahasiswa berprestasi untuk kuliah di Wuxi Institute of Technology selama tiga tahun melalui program beasiswa.

Program ini dapat juga diikuti oleh mahasiswa baru, untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi KUHI IBI Darmajaya, katanya lagi.

Rahmalia Syahputri menambahkan bahwa Republik Rakyat Tiongkok saat ini adalah raksasa ekonomi di dunia yang sejajar dengan Amerika Serikat, Uni Eropa, Jepang, dan Rusia.

Menurutnya, negara tersebut senantiasa fokus kepada pembangunan sumber daya manusia (SDM), pendidikan, infrastruktur, dan tata kelola pemerintahan yang lebih bersih dan transparan.

Pembangunan setiap kota dan desa di sana, ujarnya lagi, dilakukan secara terencana dan berkesinambungan. "Tak heran pembangunan terlihat merata nyaris tidak ada perbedaan di setiap daerahnya, katanya pula.

"Infrastruktur juga tertata dengan rapi dan modern, tanpa melupakan kearifan lokal. Pemerintah Tiongkok juga begitu serius membangun pendidikan yang berkualitas, mulai dari pendidikan dasar hingga perguruan tinggi. Kampus yang sangat besar, modern, sarana prasarana yang lengkap, ditunjang dengan tenaga pengajar yang berkualifikasi doktor dan profesor, bahkan untuk politeknik sekali pun, sehingga sangat cocok untuk kegiatan proses belajar mengajar," ujarnya lagi.

Kerja sama dengan perguruan tinggi di Tiongkok tersebut, selain pemberian beasiswa, juga termasuk program internasional lainnya, seperti joint degree, student mobility, joint research and publication, staff and lecture exchange, internship, art and culture, training, Mandarin language dan sebagainya.

"Semoga bentuk kerja sama ini dapat membuka kesempatan bagi Indonesia dan Tiongkok untuk bersama-sama meningkatkan kualitas pendidikan, guna menyiapkan pemimpin masa depan," kata dia pula.

Pewarta: Budisantoso Budiman
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015