Bekasi (ANTARA News) - Sejumlah pedagang makanan berbahan daging di Kota Bekasi, Jawa Barat, mengaku dirugikan oleh dampak aksi demonstrasi mogok jualan pedagang daging sejak Senin (10/8).

"Banyak konsumen saya yang protes karena tidak ada lauk rendang," kata pedagang nasi padang "Singgalang" di Jalan KH Agus Salim Bekasi Timur, Ferdi (40), di Bekasi, Selasa.

Menurut dia, daging sapi yang biasa diperolehnya dari Pasar Baru Bekasi Timur saat ini sulit didapatkan karena lapak pedagangnya tutup sejak Senin (10/8).

Menurut dia, mayoritas konsumennya merupakan penikmat nasi dengan lauk rendang, sehingga hilangnya daging di pasaran membuat pendapatannya menurun.

"Menurun hampir setengahnya dari pendapatan pada hari normal. Itu juga karena sebagian pelanggan rendang beralih ke ayam atau ikan," katanya.

Kondisi serupa dikatakan Sekretaris Persatuan Pedagang Mie dan Bakso (Papimso) Kabupaten Bekasi Bambang Haryanto.

"Kelihatannya, kami sudah tidak bisa lagi berjualan selama beberapa hari ke depan karena pedagang daging mogok jualan," katanya.

Menurut dia, tingginya harga daging sapi belakangan ini membuat omzet para pedagang bakso dan mie di Kabupaten Bekasi menurun drastis.

"Harga daging lokal saat ini saja sudah mencapai kisaran Rp140 ribu per kilogram, sedangkan daging sapi impor Rp98 ribu per kilogram," katanya.

Sementara harga jual bakso dan makanan mie saat ini sudah tidak mungkin dinaikan lagi karena bisa membuat konsumen beralih.

"Kami berharap pemerintah mengeluarkan kebijakan yang dapat memudahkan para pedagang mendapat daging dengan harga normal," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015