Jakarta (ANTARA News) - Laba bersih perusahaan konstruksi milik negara PT PP (Persero) Tbk (PTPP) mengalami peningkatan dan melampaui target yang ditetapkan pada semester pertama 2015 yakni sebesar Rp174 miliar.

"Lonjakan laba bersih tersebut didukung oleh proyek-proyek pemerintah yang berhasil diperoleh perseroan pada semester I ini disamping proyek-proyek swasta," ujar Direktur Utama PTPP, Bambang Triwibowo, di Jakarta, Selasa.

Laba bersih Perseroan semester pertama diperkirakan tumbuh 35 persen lebih tinggi dibandingkan kinerja pada periode yang sama pada 2014.

Dia menjelaskan sampai minggu ketiga Juli 2015, pihaknya berhasil membukukan kontrak baru Rp14,6 triliun sehingga total pekerjaan yang sudah disepakati mencapai Rp43,6 triliun termasuk "carry ove"r 2014 Rp29 triliun.

"Kontrak baru tersebut sudah mencapai 54 persen dari total target perolehan kontrak baru yang ditetapkan Perseroan sepanjang tahun ini. Proyek-proyek yang diperoleh Perseroan sampai dengan minggu ketiga Juli tersebut menunjukan volume yang meningkat," jelas dia.

Bambang menambahkan pihaknya optimistis pada semester II mendatang dapat mencapai target kontrak baru pada 2015, sesuai ketetapan sebesar Rp27 triliun dengan meningkatkan proyek pemerintah.

Beberapa proyek baru yang telah diperoleh perseroan terkait proyek infrastruktur pemerintah, antara lain Proyek EPC PLTMG Gorontalo 120 MW di Provinsi Gorontalo sebesar Rp1,6 triliun, Jalan Tol Bawen-Solo Rp339 miliar, Jalan Sibolga-Batas Tapsel di Sumatera Utara Rp236 miliar dan Jalan Tol Solo-Kertosono (lanjutan) Rp55 miliar.

Selain itu, proyek baru lainnya adalah Reklamasi Mandala City di Makassar sebesar Rp2,5 triliun, Pelabuhan Kuala Tanjung Rp898 miliar, St Moritz di Makassar Rp524 miliar, One Otium Residence Antasari di Jakarta Rp472 miliar, Manhattan Greenland sebesar Rp352 miliar.

Apartemen Gunawangsa di Surabaya sebesar Rp327 miliar, Springwood Residence di Tangerang sebesar Rp298 miliar, Apron Bandara Ahmad Yani di Semarang Rp141 miliar, Gedung Jasa Marga di Jakarta Rp112 miliar dan Timor Leste Rp77 miliar, dan lainnya.

Pewarta: Indriani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015