Jayapura, Papua (ANTARA News) - Empat jenazah korban Trigana Air masing-masing Teriden Martinus Aragai, Terianus Salawala, Boni Wori-Wori dan Wendepan Bamulki diserahkan kepada pihak keluarga setelah identifikasi diselesaikan oleh Tim DVI di RS Bhayangkara, Kamis sore.

Setelah diserahkan, jenazah diantar ke rumah duka dengan menggunakan mobil yang disediakan Polda Papua, lengkap dengan pengawalan kepolisian.

Prosesi penyerahan diawali dari kepolisian yang diwakili Wakil Kepala Polda Papua, Brigadir Jenderal Polisi Adolf Rudolf Roja, kepada manajemen Trigana Air yang diwakili Direktur Operasional Trigana Air Service, Beni Sumaryanto, untuk kemudian diserahkan kepada masing-masing pihak keluarga.

Roja meminta kepada seluruh keluarga dan kerabat korban agar bisa menerima kejadian ini dengan lapang dada.

Kecelakaan terjadi saat pesawat ATR 42-400 Trigana Air terbang dari Bandara Sentanu pada Minggu (16/8) siang menuju Oksibil, Pegunungan Bintang. Pesawat tersebut jatuh di Kampung Oksop, Distrik Okbape, Kabupaten Pegunungan Bintang.

Tim SAR Gabungan yang melakukan evakuasi memastikan seluruh penumpang dan awak pesawat tewas dalam kejadian tersebut.

Hingga kini seluruh jenazah sudah berada di Jayapura, dan 29 di antaranya telah berada di RS Bhayangkara untuk dilakukan identifikasi. Setelah empat jenazah teridentifikasi, kini Tim DVI tengah memeriksa 25 jenazah lainnya.

Pewarta: Dhias Suwandi
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015