... mau memakai atau memaksimalkan kejelian mata mereka untuk melihat potensi bakat atlet usia dini...
Kudus, Jawa Tengah (ANTARA News) - Djarum akan kembali menggelar audisi umum beasiswa bulu tangkis pada tahun berikutnya di beberapa kota untuk menemukan bibit-bibit pemain berbakat di berbagai pelosok penjuru tanah air.

"Rencananya akan kembali digelar di beberapa kota tetapi mungkin akan ada modifikasi pelaksanaan teknisnya," kata Pelatih Kepala PB Djarum, Fung Permadi, di GOR Djarum, Kudus, Minggu.

Audisi tahun 2015 berbeda dengan proses penjaringan bibit baru pada tahun sebelumnya. Kalau sebelumnya hanya terpusat di Kudus, pada audisi kali ini disebar di sembilan kota.

Dimulai dari kota Medan, Palembang, Jember, Balikpapan, Manado, Makassar, Tasikmalaya, Purwokerto, dan Kudus.

Salah satu orang tua peserta, Salawati berharap hal yang sama. Kedua anaknya, Muhammad Nur Iqram dan Nurul Izmi Aprilia lolos ke grandfinal audisi umum. 

Namun karena pertimbangan biaya, ia dan suaminya Ishak Rusli yang seorang sopir taxi, memilih menggunakan kapal laut dari Makassar ke Surabaya. Dari Surabaya, mereka menggunakan jasa travel ke Kudus.

"Biaya berat sekali, sampai pinjam Rp2 juta sama tetangga karena kalau naik pesawat uangnya tidak cukup," tutur Salawati.

Pada tahap akhir audisi, anak pertamanya Iqram tidak berhasil lolos dan berencana akan mengikuti audisi lagi tahun depan.

"Mudah-mudahan nanti ada audisi lagi di Makassar. Sehingga tidak memberatkan," ujar Salawati.

Evi Erlena asal Pekanbaru, mengatakan hal senada. Kedua anaknya Rahmad Julio Rafli dan Rahma Novita Febi baru pertama kali mengikuti audisi PB Djarum karena digelar di Medan, kota terdekat dari tempat asalnya.

Anaknya Rahmad berhasil lolos ke karantina namun tidak demikian dengan adiknya Rahma. Oleh sebab itu, anak keduanya tersebut berencana mencoba lagi audisi tahun depan.

"Semoga digelar lagi di beberapa kota seperti tahun ini. Sehingga kami dari daerah yang jauh dari Kudus bisa menjangkau karena kalau harus ke Kudus cukup berat menjangkaunya," tutur Evi.

Selain itu, demi mendapatkan bibit pemain berkualitas super, audisi umum kali ini menerjunkan tim pencari bakat yang terdiri dari 14 legenda bulu tangkis Indonesia.

Direktur Program Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin mengatakan ide awal mengumpulkan para legendaris demi mendapatkan bibit pemain berkualitas super.

"Kami mau memakai atau memaksimalkan kejelian mata mereka untuk melihat potensi bakat atlet usia dini," katanya.

"Dan dengan kehadiran mereka, antusiasme peserta jadi luar biasa. Ini bagus untuk menjaga api pembinaan di usia dini," tambahnya.

Pewarta: Monalisa
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015