Tokyo (ANTARA News) - Hujan lebat akibat Topan Etau yang melanda bagian timur perairan Jepang sebelum melewati Jepang Tengah dan kekuatannya turun jadi depresi tropis, menyebabkan banjir dan tanah longsor di jalurnya serta memicu evakuasi massa dari daerah-daerah yang paling parah terdampak pada Kamis.

Badan Meteorologi Jepang (Japan Meteorogical Agency/JMA) Rabu pagi (9/9) mengeluarkan peringatan siaga darurat bagi warga yang tinggal di Prefektur Tochigi, 40 kilometer di sebelah utara ibu kota Jepang, Tokyo, dan Prefektur Ibaraki tetangganya.

Peringatan itu disampaikan kepada warga di daerah tersebut agar siaga penuh guna menghadapi banjir dan kemungkinan tanah longsor.

JMA telah memperluas peringatannya ke daerah-daerah yang lebih ke timur pada Kamis dini hari, sementara tanah longsor menghancurkan satu rumah di Kota Kanuma di Tochigi dan petugas penyelamat belum mengetahui keberadaan perempuan penghuninya.

Di dekatnya, air Sungai Kinugawa di Ibaraki menjebol tanggul sungai di dua lokasi, menyebabkan banjir luas di daerah itu, kata JMA seperti dilansir kantor berita Xinhua.

Badan cuaca itu juga menyatakan bahwa curah hujan telah mencapai 500 milimeter lebih, dua kali lipat dari rata-rata curah hujan tahun ini, di beberapa bagian Tochigi dalam 24 jam sejak nasihat pertama dikeluarkan Rabu.

JMA menyatakan lembaga tersebut memperkirakan curah hujan masih 200 milimeter di Tokyo dan daerah pinggirannya, dan hujan lebat diperkirakan mengguyur daerah di bagian timur-laut Jepang sampai Jumat pagi.

Hingga pukul 11.20 waktu setempat, JMA telah menyampaikan peringatan ke seluruh negeri itu mengenai hujan badai, hujan lebat dan gelombang tinggi di wilayah pantai serta peringatan serius mengenai hujan lebat, banjir dan hujan badai di beberapa wilayah antara Presfektur Tohoku dan Kanto.

Setelah evakuasi darurat 90.000 orang dari rumah mereka di Tochigi, Perdana Menteri Shinzo Abe mengerahkan para petugas dari kantor pemerintah untuk memusatkan perhatian pada reaksi tanggap-bencana dan menyelamatkan nyawa warga.(Uu.C003)

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015