Sampai sekarang kami belum mendapat kabar keberadaan Siti Rokayah. Pada saat kejadian, Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI) itu katanya berada di lokasi
Malang (ANTARA News) - Sebanyak 86 calon haji asal Kabupaten Malang yang belum mendapatkan visa pada pemberangkatan sesuai jadwal, akan diberangkatkan pada kelompok terbang (kloter) terakhir, yakni 60 dan 64 karena visanya sudah selesai.

"Untuk Kloter 60 sebanyak 64 calon haji dan diberangkatkan hari ini (Senin, 14/9) dan selebihnya akan berangkat dengan Kloter 64 (terakhir) pada Rabu (16/9)," kata Kasi Pelayanan Haji dan Umroh Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Malang, Jawa Timur, Abdurrahman, di Malang, Senin.

Menurut dia, calon haji yang berangkat dengan Kloter 60 tersebut diberangkatkan dengan memanfaatkan kursi-kursi kosong calon haji yang masih sakit dan dirawat di RS Haji Sukolilo, namun ada juga yang diberangkatkan pada kloter terakhir, yaitu 64 pada 16 September 2015.

Ia mengemukakan masalah visa seluruh calon haji sudah beres semua, sehingga mereka bisa berangkat ke Tanah Suci untuk menunaikan ibadah haji dan memenuhi kewajiban Rukun Islam kelima tersebut.

Menyinggung adanya anggota jemaah asal Kabupaten Malang yang menjadi korban robohnya crane di Masjidil Haram, Abdurrahman mengatakan ada salah seorang calon haji, yakni Siti Rokayah, asal Kecamatan Ngajum yang sampai saat ini belum diketahui keberadaannya.

"Sampai sekarang kami belum mendapat kabar keberadaan Siti Rokayah. Pada saat kejadian, Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI) itu katanya berada di lokasi," ujarnya.

Pada saat itu, paparnya, suami Siti Rokayah meminta izin ke toilet yang berada di bawah dan kemudian ada kejadian crane jatuh. Ia belum tahu apakah Siti Rokayah tersesat atau ke mana. Yang jelas, sampai sekarang keberadaannya belum diketahui.

Dalam daftar nama-nama korban, lanjutnya, nama Siti Rokayah juga tidak ada. "Kami terus berkomunikasi dan petugas terus melakukan pencarian. Kalau tersesat, ia pasti juga mengetahui jalannya, kan dia termasuk orang berpendidikan. Mudah-mudahan keberadaannya segera diketahui," ucapnya.

Selain Siti Rokayah yang belum diketahui keberadaannya, seorang anggota jemaah asal Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang, Yenik Tri Kusmiarni, juga menjadi salah satu korban robohnya crane di Masjidil Haram. Namun, tidak mengalami luka parah, hanya lecet-lecet pada kaki karena berdesakan.

Baik Siti Rokayah maupun Yenik diberangkatkan ke Tanah Suci dan dilepas Bupati Malang Rendra Kresna pada 5 dan 6 September 2015. Calon haji asal Kabupaten Malang berangkat dengan kloter 38, 39 dan 40. Namun, ada 86 anggota jemaah yang saat pemberangkatan belum selesai visanya, sehingga diberangkat dengan kloter terakhir, yakni 60 dan 64 pada 14 dan 16 September 2015.

Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015