Mekkah (ANTARA News) - Satu jemaah Indonesia yang menjadi korban musibah crane roboh di Masjidil Haram, Mekkah, belum teridentifikasi sehingga anggota keluarga merasa resah karena belum mendapat kepastian tentang keberadaan dan status korban.

Hal itu terkemuka dalam jumpa pers Ketua Komisi VIII Saleh P Daulay dan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, di Mekkah, Arab Saudi, Rabu malam, usai melakukan pertemuan laporan perkembangan penyelenggaraan haji tahun ini.

"Satu lagi yang diperbincangkan agak lama terkait dengan satu jamaah korban crane yang belum teridentifikasi," kata Saleh. Berdasarkan informasi yang diperoleh, lanjut dia, ada dua jenazah di rumah sakit milik Pemerintah Arab Saudi yang diduga berkewarganegaraan Indonesia.

Pada saat yang sama, salah satu keluarga korban Amalia Siregar melaporkan adiknya, Janiro Ganumbang Siregar belum kembali sejak peristiwa crane roboh tersebut dan diduga menjadi korban dalam musibah itu.

"Proses identifikasi sedang dilakukan. Rumah Sakit Arab Saudi sedang mengambil DNA yang bersangkutan untuk dicocokan dengan keluarganya," kata Saleh.

Ia mendesak pemerintah cq Kementerian Agama untuk mendorong agar proses verifikasi DNA jenazah yang diduga orang Indonesia tersebut dengan anggota keluarga yang ikut haji, agar pihak keluarga memperoleh kepastian dan tenang.

"Hal-hal seperti ini harus ditangani dengan cepat, karena menyangkut ketenangan keluarga di Tanah Air dan itu tanggung jawab negara," ujar Saleh yang datang bersama anggota Komisi V dan Komisi IX untuk melakukan pengawasan penyelenggaraan haji tahun ini.

Dalam musibah crane roboh di Masjidil Haram pada Jumat sore (11/9) sebanyak 11 jemaah Indonesia menjadi korban meninggal dan 42 jamaah mengalami cidera berat dan ringan.

Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin mengatakan lima dari 11 jemaah yang meninggal telah dimakamkan di Mekkah, sebanyak 23 jemaah yang cidera telah kembali ke kelompok terbang masing-masing, dan 19 jemaah cidera masih dirawat di rumah sakit Arab Saudi.

"Pemerintah akan membadalhajikan jemaah yang meninggal, karena itu kewajiban kami dan mereka yang meninggal sudah berniat haji," kata Menag.

Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015