Jadi ini adalah satu eskalasi dari operasi gerakan opm dan menurut saya ini sudah seruius"
Jakarta (ANTARA News) - Ketua Komisi I DPR RI, Mahfudz Siddiq meminta pemerintah tidak membuka ruang negosiasi dengan Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang menyandera 2 WNI dan dibawa ke Papua Nugini.

“Jadi menurut saya, pemerintah harus tegas, tidak dibuka ruang negosiasi. Karena sekali ini dibuka ruang negosiasi, maka ini akan dikapitalisasi oleh OPM untuk mengeskalasi gerakan-gerakannya dari perjuangan politik menjadi aksi-aksi teror yang lebih jauhm,” kata Mahfudz di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis

Kasus penyanderaan ini, kata politisi PKS itu, mengindikasikan adanya eskalasi dari gerakan-gerakan OPM dari gerakan separatis yang menggunakan cara-cara terorisme.

“Jadi ini adalah satu eskalasi dari operasi gerakan opm dan menurut saya ini sudah seruius. Apalagi ini sudah memakai strategi, mencoba melibatkan negara lain dengan penyanderaan ini dilakukan di PNG,” kata dia.

Oleh karens itu, ia meminta pemerintah untuk segera membicarakan masalah sandera 2 WNI dengan pemerintah Papua Nugini.

“Jadi menurut saya pemerintah Indonesia harus berbicara yang jelas dan tegas kepada pemerintah PNG dan bekerja sama. Kalau PNG punya komitmen untuk mendukung NKRI. Ini menyangkut negara lain jadi penyelesaiannya dengan politik. Dan di sini juga, menjadi ujian PNG, sejauh mana komitmennya mendukung NKRI dalam kasus teror,” ujar Mahfudz.

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015