Bus pengangkut jemaah berbaring dilengkapi dengan peralatan medis lengkap seperti alat bantu pernapasan, tabung oksigen, infus dan obat-obatan
Makkah (ANTARA News) - Pemerintah melalui Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) menyiapkan 10 bus khusus untuk mensafariwukufkan sekitar 150 jemaah yang sakit di Padang Arafah pada 9 Zulhidjah atau 23 September 2015.

"Mereka akan diangkut dengan bus yang sudah dilengkapi dengan layanan medis dan ibadah selama perjalanan," kata Kepala Bidang Kesehatan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1436H/2015M , dr Mawari Edy, kepada Tim Media Center Haji (MCH) di Makkah, Senin.

Jemaah yang akan melakukan safari wukuf, kata dia, akan berangkat dari BPHI pada pukul 11.00 Waktu Arab Saudi (WAS) atau pukul 15.00 WIB. Mereka akan dibimbing oleh pembimbing ibadah untuk berdoa dan menjalani prose wukuf dalam kendaraan.

Edy memperkirakan dalam dua jam, atau sekitar pukul 13.00 WAS, safari wukuf tersebut selesai. "Keluarga pasien tidak memungkinkan ikut mendampingi safari wukuf karena kapasitas bus terbatas," ujarnya.

Ia menjelaskan bus untuk safari wukuf tersebut dirancang khusus untuk mengangkut anggota jemaah yang hanya berbaring, dan mereka yang masih bisa duduk.

"Jemaah yang hanya bisa berbaring akan diangkut menggunakan empat bus. Sedangkan yang masih bisa duduk diangkut dengan enam bus," katanya.

Masing-masing bus memiliki kapasitas delapan orang yang hanya bisa berbaring, sehingga total anggota jemaah yang bisa diangkut untuk safari wukuf dengan cara berbaring mencapai 24 orang.

"Bus pengangkut jemaah berbaring dilengkapi dengan peralatan medis lengkap seperti alat bantu pernapasan, tabung oksigen, infus dan obat-obatan," kata Edy.

Sedangkan bus untuk anggota jemaah sakit yang masih bisa duduk, memiliki kapasitas mencapai 20 orang, sehingga dengan enam bus maka kapasitas angkutnya mencapai 120 orang. Bus tersebut akan dilengkapi 10 paramedis yang terdiri atas dokter dan perawat, serta apoteker dan surveilence. "Total ada 100 paramedis yang dilibatkan dalam safari wukuf," katanya.

Selain jemaah sakit yang ikut safari wukuf yang diselenggarakan BPHI, lanjut Edy, ada anggota jemaah yang sama sekali tidak mungkin ikut dalam safari wukuf dan tetap harus menjalani perawatan di BPHI.

"Mereka dirawat oleh 30 paramedis yang tetap berjaga pada puncak haji. Jadi mereka tidak ikut wukuf, ujar Edy.

Sementara untuk anggota jemaah yang mengalami stres dan hilang kesadaran tidak akan dibawa ke Arafah. "Mereka akan dimasukkan badal haji," katanya.

Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015