Saat ini kondisi di Ambon dan Maluku secara keseluruhan sangat aman dan kondusif dan masyarakat terlibat secara aktif untuk menyukseskan Pesparawi."
Ambon (ANTARA News) - Sebanyak 3.260 personel TNI dan Polri siap mengamankan Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) Nasional XI di Ambon, Maluku, 2-12 Oktober 2015, yang menurut rencana dibuka oleh Presiden RI Joko Widodo.

Kapolda Maluku Brigjen Pol. Murad Ismail di Ambon, Senin, mengatakan bahwsa TNI di bawah komando Kodam XVI/Pattimura menerjunkan personel terbanyak, yakni 1.660 orang, sedangkan Polri sebanyak 1.600 orang.

"Penyebaran personel terbanyak, yakni saat pembukaan Pesparawi di Stadion Mandala Remaja, Karang Panjang, karena selain dibuka oleh Presiden RI Joko Widodo juga dihadiri 7.000 peserta dari 34 provinsi," kata Kapolda.

Selain ribuan personel TNI dan Polri, lanjut dia, pengamanan juga akan melibatkan puluhan satuan polisi pamong praja (Satpol PP).

Selain pembukaan, personel TNI dan Polri juga akan disebarkan pada sejumlah gedung yang menjadi lokasi perlombaan diantaranya Taman Budaya, Baileo Oikumene dan Kristiani Center, di mana jumlahnya disesuaikan dengan situasi dan kondisi di lapangan.

"Pengamanan hanya diperketat saat pembukaan oleh Presiden Joko Widodo dan penutupan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, selebihnya disesuaikan dengan kondisi di lapangan," katanya.

Kapolda menegaskan bahwa situasi dan kondisi keamanan di Ambon dan Maluku pada umumnya relatif aman dan kondusif, terkhusus di Kota Ambon, berbagai komponen masyarakat telah menyatakan kesiapannya mendukung suksesnya penyelenggaraan Pesparawi.

"Semua komponen masyarakat di Ambon dan Maluku telah menyatakan kesiapan dan partisipasi menyukseskan Pesparawi sebagai salah satu momentum untuk memperkuat daerah ini sebagai laboratorium kerukunan hidup umat beragama di Tanah Air," kata Kapolda.

Khusus menyangkut konflik antarkampung di beberapa daerah, Kapolda Murad Ismail mengatakan bahwa hal itu tidak terlalu berpengaruh terhadap kondisi keamanan karena selain dapat segera selesai, konflik antarkampung bertetangga tersebut telah terjadi sejak lama.

"Konflik antarwarga kampung bertetangga, seperti Mamala-Morela di Pulau Ambon, Portho-Haria di Pulau Saparua, maupun beberapa kampung tetangga lainnya, tidak terlalu berpengaruh terhadap kondisi keamanan di Ambon karena konfliknya telah terjadi sejak zaman dahulu," katanya.

Kapolda juga menyatakan ketahanan masyarakat makin tinggi untuk saling mempercayai dan mendukung serta tidak mudah terpengaruh berbagai isu negatif yang sengaja dilakukan pihak-pihak tidak bertanggung jawab untuk mengacaukan situasi.

"Saat ini kondisi di Ambon dan Maluku secara keseluruhan sangat aman dan kondusif dan masyarakat terlibat secara aktif untuk menyukseskan Pesparawi," katanya.

Pewarta: Jimmy Ayal
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015