Batam (ANTARA News) - Pelaksanaan Hari Tanpa Kendaraan di Kota Batam Kepulauan Riau yang sedianya dilaksanakan Minggu (27/9) terancam dibatalkan karena kualitas udara di kota itu masih fluktuatif akibat kabut asap kebakaran hutan.

Kepala Badan Pengendali Dampak Lingkungan Daerah Kota Batam Dendi Purnomo di Batam, Sabtu, menyatakan pelaksanaan Hari Tanpa Kendaraan tergantung kualitas udara pada Sabtu.

"Kami liht nanti sore dan malam datanya seperti apa, mudah-mudahan turun. Kalau data Indeks Standar Pencemaran Udara di bawah 100 car free day dapat dilanjutkan," kata Dendi.

IPSU di bawah 100 menandakan kualitas udara sedang, dan bila sudah di antara 100-199 maka kualitas udara tidak sehat, 200-299 kualitas udara sangat tidak sehat dan di atas 300 kualitas udara berbahaya.

Bapedalda tidak menyarankan aktifitas luar ruangan bila ISPU sudah di atas 100, karenanya bila itu terjadi, kemungkinan Hari Tanpa Kendaraan dibatalkan.

Bapedalda akan terus memantau kualitas udara dari stasiun ISPU Simpang Jam.

Sementara itu, pada Sabtu pagi, ISPU Stasiun Simpang Jam menunjukkan angka 72 atau, kualitas udara sedang.

Pada Jumat, kualitas udara di Batam terus mengalami fluktuasi tiap jam. Jumat pukul 7.00 WIB ISPU sempat tinggi mencapai 257, kemudian turun drastis pada pukul 12.00 WIB hingga mencapai 87, kemudian terus meningkat hingga 239 pada pukul 16.00 WIB dan menukik turun pada pukul 18.00 WIB menjadi 146.

Kualitas udara sangat tergantung pada kecepatan angin yang mendorong kabut asap dari Sumatera dan Kalimantan ke Batam.

Pewarta: Jannatun Naim
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015