Sentimen global masih menahan laju rupiah untuk bergerak menguat
Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta Rabu pagi bergerak melemah 31 poin menjadi Rp14.651 dibanding posisi sebelumnya Rp14.620 per dolar AS.

Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada di Jakarta, Rabu, mengatakan mata uang rupiah kembali mengalami depresiasi terhadap dolar AS kemungkinan karena sebagian pelaku pasar uang masih menghitung dampak dari langkah-langkah pemerintah melalui paket kebijakan ekonomi jilid II.

"Sentimen global masih menahan laju rupiah untuk bergerak menguat. Investor pasar uang diharapkan tetap waspada mengingat sentimen pasar keuangan masih bervariasi," katanya.

Ia menambahkan harga komoditas yang masih cenderung melemah juga masih membayangi nilai mata uang rupiah. Hal itu juga terjadi pada beberapa mata uang di kawasan Asia.

Kendati demikian, menurut dia, tekanan nilai tukar rupiah cenderung terbatas setelah paket kebijakan ekonomi jilid II diluncurkan.

Paket kebijakan pemerintah cukup fokus mendorong peningkatan investasi, yakni dengan percepatan waktu perizinan investasi, tax holiday dan tax allowance, penerbitan PP mengenai pembebasan PPN untuk alat angkutan tertentu dan PP mengenai pusat logistik berikat.

Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta menambahkan bahwa paket kebijakan ekonomi jilid II yang ditujukan untuk mendorong investasi serta peningkatan devisa memberikan rincian lebih baik dari paket kebijakan sebelumnya diharapkan mampu mengangkat harapan pertumbuhan serta stabilitas rupiah ke depan.

"Masih ada peluang bagi nilai tukar rupiah untuk bergerak menguat pada Selasa ini," katanya. 

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015