... pemimpin harus mempunyai kepribadian dan karakter, karena nasib bangsa dan negara berada di tangan para pemimpinnya...
Surabaya (ANTARA News) - Kapal layar latih tiang tinggi TNI AL, KRI Dewaruci, menjadi tuan rumah kunjungan 110 peserta kompetisi bahasa Inggris Akademi TNI AL, di kolam Madura, dermaga Komando Armada Indonesia Kawasan Timur TNI AL, Minggu. 

Panglima  Panglima Komando Komando Armada Indonesia Kawasan Timur TNI AL, Laksamana Muda TNI Darwanto, menyambut mereka, yang seluruhnya adalah kadet, karbol, dan taruna Akademi TNI AU, Akademi Militer, dan Akademi Kepolisian, selain Akademi TNI AL. Masih ditambah sejumlah mahasiswa perguruan tinggi se-Jawa Timur. 

"Jadi, pemimpin harus mempunyai kepribadian dan karakter, karena nasib bangsa dan negara berada di tangan para pemimpinnya," kata Darwanto, dalam arahan kepada para taruna dan mahasiswa sebagai calon pemimpin bangsa.

Oleh karena itu, kata dia, hindari mental dan perilaku korupsi karena korupsi yang akan menghancurkan bangsa Indonesia. "Menjadi pemimpin merupakan sebuah amanah, maka seorang pemimpin harus bisa menjaga amanah itu," katanya.

Darwanto pernah menjadi komandan KRI Dewaruci dan dia berbagi pengalaman tentang itu. KRI Dewaruci dengan keindahan, kekhasan, dan kesigapan serta keramah-tamahan personel TNI AL pengawaknya, selalu menjadi magnet dan ikon tersendiri saban berlayar dan merapat di suatu kota dan negara. 

Darwanto mencontohkan keberhasilan dan raihan KRI Dewaruci saat dia menjadi komandannya. Gelaran The Most Popular Tallship bisa diraih, dalam misi pelayaran dan kompetisi kapal layar internasional di Amerika Serikat. Semuanya kapal layar tiang tinggi dengan ukuran jauh lebih besar ketimbang KRI Dewaruci. 

Saingan KRI Dewaruci bukan main-main, di antaranya USS Constitution dan USS Eagle (Amerika Serikat), Sagres II (Portugal), Mir (Rusia), Cuauhtemoc II (Meksiko), hingga Kaiwo dan Nippon Maru (Jepang). 

Salah satu mahkota utama dalam khasanah pelayaran kapal layar tiang tinggi dunia, Cutty Sark Trophy, kini disimpan selamanya di saloon KRI Dewaruci. 

Saat menjadi komandan KRI Dewaruci, pada Februari-Maret 1999, Darwanto melayari rute Tanjung Uban-Penang-Tanjung Uban-Surabaya.

Kemudian pada April-Desember 1999, dia melayari Surabaya-Sorong-St Vincent-Kwajelin-Honolulu-San Fransisco-Los Angeles-San Diego-Honolulu-Kwajelin-Guam-Bitung-Surabaya.

KRI Dewaruci saat itu kembali mengembangkan layarnya mengarungi pelayaran internasionalnya pada Maret-Oktober 2000 dengan rute Surabaya-Jakarta-Sorong-Kwajelein-Pearl Harbour-San Fransisco-Acapulco-Panama-Miami-Norflok-Baltimore-New York-Boston-Panama-Acapulco-San Fransisco-Pearl Harbour-Kwajelein-Jayapura-hingga berakhir di Surabaya. 

"Selamat berlomba," kata Darwanto, yang didampingi Ketua Daerah Jalasenastri, Ny Ina Darwanto, kepada semua peserta kompetisi itu, dari geladak A KRI Dewaruci. 

Pewarta: Edy M Ya'kub
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015