Pemerintah daerah harus mengevaluasi izin yang sudah dikeluarkan itu,"
Jakarta (ANTARA News) - Pengurus Asosiasi Eksportir Timah Indonesia (AETI) meminta pemerintah menelusuri dugaan kejanggalan jumlah ekspor pipa timah di Jakarta yang mengalami peningkatan hingga 1.000 persen.

"Pemerintah daerah harus mengevaluasi izin yang sudah dikeluarkan itu," kata Ketua Harian AETI Eka Mulya Putra di Jakarta, Senin.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat volume ekspor pipa timah dari DKI Jakarta pada Januari hingga Mei 2015 mencapai 3.205.000 Kilogram.

Padahal pada periode yang sama 2014, volume ekspor pipa timah dari DKI Jakarta sebanyak 341.342 Kg.

Namun kondisi sebaliknya terjadi di Bangka Belitung yang menunjukkan tidak ada kegiatan ekspor pipa timah pada Januari-Mei 2015.

Terkait hal itu, Eka mendesak lembaga berwenang harus menelusuri legalitas ekspor pipa timah yang berasal dari Jakarta dilengkap Surat Izin Perdagangan Antar Pulau (SIPAT).

Eka menduga ekspor pipa timah yang dilakukan sejumlah pabrik di Jakarta itu terdapat kepentingan sehingga perlu ditelusuri kelengkapan dokumen atau proses pengirimannya melalui bursa timah atau "ICDX".

Lebih lanjut, Eka menyatakan jika terbukti ekspor pipa timah itu tidak sesuai aturan maka melanggar hukum termasuk dugaan perusahaan yang mengeskpor tidak masuk anggota AETI.

Eka mencurigai lonjakan volume ekspor pipa timah di Jakarta itu merupakan modus lama dengan mengakali HS Code yang ditetapkan pemerintah untuk menghindari pajak.

Sementara itu pengamat energi Marwan Batubara mengindikasikan perusahaan terlibat permainan ekspor pipa timah dengan mengakali peraturan untuk menghindari pajak dan menyiasati larangan ekspor minyak mentah.

"Bisa juga disebutkan pipa timah padahal timah murni, hal ini harus dianalisa eksportirnya," tutur Marwan.

Marwan menyatakan lembaga terkait seperti kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), pemda, kepolisian, kementerian perdagangan, kementerian perindustrian, kementerian keuangan, Surveyor dan bea cukai harus menelusuri ekspor pipa timah di Jakarta.

Anggota DPR Komisi VI Sartono Hutomo berencana memanggil pihak berkepentingan terkait tingginya jumlah ekspor pipa timah dari Jakarta.

"Kita akan sampaikan kepada pimpinan untuk memanggil stake holder terkait," ujar Sartono.

Pewarta: Taufik Ridwan
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015