Jakarta (ANTARA News) - Ibu Ani Yudhoyono masih merasa prihatin terhadap berbagai masalah yang dialami para tenaga kerja Indonesia (TKI) di luar negeri baik yang pria maupun wanita atau tenaga kerja wanita (TKW). "Terus-terang saya masih merasa sangat prihatin karena masih ada masalah yang dihadapi TKI termasuk TKW," kata Ibu Ani di Istana Negara, Rabu ketika melepas 225 TKI yang akan bekerja di berbagai negara. Pada acara ini, istri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tersebut didampingi Menakertrans Erman Soeparno. Ibu Negara mengatakan pada tanggal 26 Januari 2007, dirinya baru saja menerima SMS atau pesan singkat dari seorang wanita Indonesia yang mencari nafkah di negara lain. Pekerja tersebut melaporkan bahwa masih terdapat ketidakadilan yang dihadapi para pekerja Indonesia di luar negeri. "Karena itu, pemerintah Indonesia wajib melindungi semua warga negara Indonesia dari penindasan," kata Ibu Negara pada acara yang dihadiri pula Menko Perekonomian Boediono, Menhub Hatta Rajasa, Menkes Siti Fadilah Supari serta Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan Meutia Hatta Swasono. Ibu Ani mengatakan ketika menemani suaminya ke berbagai negara seperti Malaysia, Arab Saudi, Qatar serta Uni Emirat Arab, diperoleh berbagai masukan yang menyangkut para TKW misalnya mereka sudah merasa tidak betah di negara tersebut walaupun mereka baru bekerja dua minggu.. "Kemudian juga ada kasus pekerjaan yang tidak sesuai dengan apa yang dijanjikan," kata Ibu Ani dan menambahkan bahwa ada TKI termasuk TKW yang gajinya ditahan selama beberapa bulan oleh majikannya. "Memang tidak semua masalah terletak pada TKI dan TKW tersebut," kata Ibu Negara sambil mengemukakan rasa bahagianya bahwa mereka masih tetap bersedia bekerja di luar negeri sekalipun muncul berbagai masalah. (*)

Copyright © ANTARA 2007