Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam pidato awal tahunnya menyampaikan tiga hal, yaitu upaya meningkatkan penanggulangan kemiskinan, membangun ekonomi nasional, dan kemandirian bangsa. Tidak seperti biasanya pidato dilakukan di Istana Merdeka Jakarta, tapi pada Rabu pidato dilakukan dengan cara merekam untuk siaran televisi. "Yang sedang dan hendak kita lakukan ke depan ini, yaitu pertama upaya besar kita untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, utamanya pengurangan kemiskinan dan pengangguran, dan kedua, upaya besar yang lain untuk membangun kembali ekonomi kita, terutama berkaitan untuk penggalakan investasi dan sektor riil atau dunia usaha," kata Presiden. Sedangkan langkah ketiga upaya membangun kemandirian bangsa, di bidang ekonomi, politik luar negeri dan ketahanan negara, menurut presiden harus semakin kuat, dalam konteks hubungan internasional yang semakin menglobal. "Kemandirian agar nasib dan masa depan kita tidak bergantung, atau ditentukan oleh bangsa lain," katanya. Presiden menjelaskan mengenai berbagai langkah yang telah dilakukan dan akan diteruskan pemerintah pada tahun 2007 dalam upaya pengurangan kemiskinan dan pengangguran, seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang pada tahun 2006 dianggarkan sebesar Rp18,8 triliun untuk 19,1 juta keluarga dan pada tahun 2007 program BLT akan dilakukan bagi 500 ribu rumah tangga miskin di tujuh provinsi, lima kabupaten dan 348 kecamatan. Juga disampaikan program beras untuk rakyat miskin (Raskin), bantuan untuk sekolah atau pendidikan seperti program BOS, bantuan kesehatan gratis di Puskemas dan Rumah Sakit, pembangunan perumahan rakyat, pemberian kredit mikro dan dana bergulir untuk koperasi dan UKM, pemberian pupuk murah, bantuan untuk nelayan dan program perikanan, dan peningkatan kesejahteraan PNS termasuk TNI dan Polri. Dipaparkan juga mengenai program peningkatan kesejahteraan buruh, bantuan untuk penyandang cacat, serta pelayanan publik yang lebih cepat dan murah.(*)

Copyright © ANTARA 2007