Jayapura (ANTARA News) - Pertemuan pejabat berbatasan atau "border liasion meeting" (BLM) Republik Indonesia dan Papua Nugini (PNG) di Jayapura mengagendakan penandatanganan kerja sama kedua negara yang berbatasan langsung.

Kepala Badan Perbatasan dan Kerja Sama Luar Negeri Provinsi Papua Suzanna Wanggai kepada Antara, Kamis, mengatakan, ada sejumlah perjanjian perbatasan kedua negara yang hingga kini belum ditandatangani.

Diharapkan perjanjian kerja sama dapat ditandatangani kali ini sehingga ada peningkatan hubungan antarkedua negara.

Kerja sama yang diharapkan ditandatangani itu yakni dibidang kepolisian, kesehatan, pendidikan, bea cukai dan karantina, kata Susi Wanggai (panggilan akrab Suzanna).

Dikatakannya, selain penandatanganan juga akan dilakukan tukar menukar informasi tentang masalah yang terjadi di perbatasan kedua negara.

Sebelumnya, kata Susi, dilakukan pertemuan pendahuluan yang dilakukan secara terpisah antara kedua delegasi.

"Mudah-mudahan dalam pertemuan Jumat (16/10) dapat dilakukan penandatanganan kerja sama antara RI-PNG," ujarnya.

Delegasi Indonesia dalam pertmuan itu dipimpin Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal, dan PNG dipimpin John Balavu yang menjabat sebagai Dirjen Perbatasan dan Keamanan Kementerian Luar Negeri PNG.

Pewarta: Evarukdijati
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015