Frankfurt (ANTARA News) - Kelompok musik etnik Kande dari Aceh berhasil mengoncang Paviliun Indonesia dalam penyelenggaraan pameran buku di Frankfurt Book Fair di mana Indonesia menjadi guest of house di gedung Frankfurt Messe.

"Alhamdullilah kami tidak mengira mendapat sambutan yang sangat meriah dari para penonton yang khusus datang ke paviliun Indonesia," ujar Menejer Kande, Chairiyan Ramli kepada Antara London, Sabtu.

Dalam penampilan kelompok musik Kande dengan lead vocal, Rafli berhasil menghibur para penonton yang memenuhi paviliun Indonesia dengan melantumkan lagu-lagu berjudul Salam, Asai Naggroe, HPH, Meuseunoh, Rapa i, Malik al Shaleh, Bumoe dan Hom.

Kande terdiri dari 12 personil, memadukan musik Tradisi Aceh yang didominasi perkusi (Rapai, Geundeurang, tamboe, Rapai Pasee) dan seureune kalee serta musik moderen mendapat sambutan dari penonton yang sangat antusias.

Penampilan Kande sangat membanggakan kami sebagai orang Indonesia yang ada di Jerman, ujar Pak Yan demikian Chairiyan Ramli biasa disapa oleh rekan-rekannya komentar penonton Indonesia yang disampaikan kepada Pak Yan.

"Its amazing, Musik yang penuh dengan spirit yang tinggi," ujar penonton asing yang menyaksikan penampilan Kande memberikan ucapan selamat.

Menurut Chairiyan, banyak orang asing yang memberikan ucapan selamat, musik Kande membuat mereka terharu terutama mereka yang pernah ke Aceh ketika stunami terjadi.

Personil Kande yang terdiri dari Fadhlul Suni guitar electric, Aoel Bass, Zulkifli di Rapa i 1, Seurune kale, Zulfikar rapa I 2, Munzir rapa I 3, Teuku Hariansyah rapa I 4, Rafly lead vocal dan accoustic guitar, serta Chairiyan Ramly yang me jabat sebagai manager dan juga backing vocal.

Menurut Chairiyan Ramli, Kande sangat bangga bisa memberikan sumbangsi ikut memeriahkan paviliun Indonesia sebagai guest of country penyelenggaraan Frankfurt Book Fair 2015.

Kelompok musik etnik Aceh, KanDe yang pernah meraih penghargaan best performance dan mendapatkan penghargaan berupa Herald Angel Award 2015 pada Edinburgh Fringe Festival, di Edinburgh, Skotlandia, belum lama ini.

Kata Kande berasal dari bahasa Aceh yang berarti "Lampu Gantung". Lampu ini mempunyai sembilan Sumbu yang menjadi penerang bagi masyarakat yang pada saat itu berada dalam keadaan gelap gulita didera konflik yang berkepanjangan.

Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015